SATULIS.COM, BUTON SELATAN – Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu di Kabupaten Buton Selatan terus ditingkatkan. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai kebutuhan dasar masyarakat.
Peningkatan kapasitas Pokjanal Posyandu ini diselenggarakan dalam bentuk Workshop Penguatan Pokjanal di Buton Selatan yang difasilitasi Dinas Kesehatan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, di Resto Pondok Jati Batauga, Senin-Selasa, 24-25 Mei 2021.
Workshop dibuka Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani diwakilkan Asisten 1 Setda Buton Selatan, Vivianti Nafii. Turut hadir Ketua TP PKK Buton Selatan, Ny Wa Ode Ruhania, sekaligus bertindak sebagai pembawa materi, Kepala Dinas Kesehatan Buton Selatan, La Ode Budiman, dan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Sultra, I Kadek Sutomo mewakili Kepala Dinas Kesehatan Sultra.
Peserta workshop terdiri dari Dinas BPMDes, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Camat, Puskesmas, dan PKK.
Dalam sambutannya, Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani yang dibacakan Asisten 1 Setda Buton Selatan, Vivianti Nafii menjelaskan, pemerintah bertanggung jawab dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah
Posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan desa.
Posyandu memberiksn kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, sosial dan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita.
Keberhasilan pelaksanaan posyandu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materiil maupun finssial. Selain itu dibutuhkan kerjasama yang baik dari pengelola termasuk didalamnya kader posyandu.
Apabila kegiatan posyandu terselenggara dengan baik, maka akan memberikan konstrubusi yang besar dalam penurunan angka kematian ibu dan anak balita.
Dalam perekembangannya juga, Posyandu tidak lagi hanya mengurusi masalah imunisasi, akan tetapi ada juga pelayanan sosial dasar seperti PAUD, kesehatan lansia, pemberdayaan fakir miskin, dan komunitas adat terpencil serta kegiatan sosial lainnya.
Olehnya, peran Pokjanal Posyandu menjadi sangat penting karena menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan di desa. Peran Pokjanal harus mampu bersinergi dengan pemerintah desa dalam pembangunan di desa utamanya dalam penanggulangan stunting dan angka kematian ibu dan bayi.
Terlebih, stunting menjadi salah satu pembangunan makro pemerintah daerah didalam dokumen RPJMD. Olehnya, peran masing-masing instansi dari Dinas Kesehatan, pemerintah kecamatan, kelurahan,desa, dan PKK harus ditingkatkan.
“Makanya workshop ini sangat perlu dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan peran kita dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat,” tandasnya. (Adm)