SATULIS.COM, BAUBAU – Majelis Dzikir dan Al Qur’an Ikatan Jamiyyah Tilawah dan Rotibul Haddad (Ijtihad Qur’ani) Baubau pada Ahad, (30/05/2021) kembali melaksanakan acara rutin bulanan berupa “Khataman Al Qur’an” yang dirangkaikan dengan acara Halal Bi Halal Idul Fitri 1442 H.
Gelaran acara ini sungguh sangat berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya. Hal ini mengingat kebijakan sosial yang diterapkan pemerintah sebagai langkah pemutus rantai penyebaran Covid – 19, yang mengharuskan aktifitas kerja kita, ibadah, dan silaturrahim tidak bisa dilakukan seperti tahun sebelumnya.
Namun demikian, setelah mempertimbangkan berbagai aspek, terutama penerapan protokol kesehatan yang ketat, sehingga acara tersebut tetap dilaksanakan.
Bertempat di Masjid Khairun Nisa’ Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Wolio Kota Baubau, acara Halal Bi Halal dan Khataman Al Qur’an ini, selain dihadiri oleh jajaran Pengurus Ijtihad Qur’ani Baubau, juga dihadiri oleh sekitar 200 – an orang jama’ah Ijtihad atau setengah dari jumlah jama’ah secara keseluruhan, serta pengurus masjid.
Adapun tema yang diusung dalam acara kali ini adalah “Mempererat Tali
Silaturrahim Guna Mengokohkan Persatuan dan Persaudaraan se – Iman”
Dari amatan media ini, acara diawali dengan shalat Ashar berjamaa’ah, setelah itu dengan taushiyah oleh Pengasuh Ijtihad Qur’ani Kota Baubau, Ustadz Al Hafiz Lalu Suharja Hambali, S.PdI. M.P. Kemudian dilanjutkan dengan Lantunan Dzikir berjama’ah, Istighfar, dzikir untuk segala urusan, sholawat Nabi, membaca Surrah Yasin, lantunan Asma’ul Husna, membaca Rotibul Haddad, Sholawat Jibril, lalu ditutup dengan do’a bersama.
Setelah semua acara berakhir, kemudian shalat Maghrib berjama’ah, dan setelah itu, saling berjabat tangan, saling ma’af mema’afkan sesama sesama jama’ah yang hadir.
Dalam taushiyah, yang disampaikan oleh Ustadz Lalu Suharja Hambali, mengajak jamaah senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Karena katanya, meskipun masih di tengah masa pandemi Covid -19, acara halal bi halal dan khataman Al Qur’an ini, tetap masih dilaksanakan meskipun dalam kesederhanaan.
“Mari kita eratkan silaturrahim, dengan terjalinnya silaturrahim melalui halal bi halal ini, hubungan persaudaraan akan semakin erat, yang pada akhirnya akan memperkuat persatuan kita. Tali silaturrahim harus senantiasa dijaga, mengingat dengan usia, meluaskan rezki, penyebab masuk syurga dan menjadi penyebab pula dijauhkan dari siksa api neraka,” kata Ustadz Hambali.
Pada bagian lain taushiyahnya, Ustadz Lalu Suharja Hambali, menyampaikan bahwa menyelesaikan khataman Al Qur’an selama bulan Ramadhan 1442 H sebanyak 810 x khatam, ditambah dengan sebanyak 103 kali khataman pada sisa hari bulan Mei. Banyaknya jumlah khataman Al Qur’an ini karena setiap jama’ah Ijtihad Qur’ani ada yang menyelesaikan 1- 4 kali khataman setiap orang.
Hal ini semakin menunjukkan perhatian dan kepedulian kita terhadap Al Qur’an sebagai Qalamullah, Kitab Suci yang menjadi pedoman hidup dan harus dijunjung tinggi. Semoga kita semua mendapatkan syafa’at dan barokah dari Al Qur’an di Yaumil Qiyamah.
Selain itu, juga disampaikan saat ini sudah banyak donatur yang memberikan bantuan, utamanya di bulan suci ramadhan lalu. Kendatipun demikian, pihak Yayasan masih terus mengharapkan uluran tangan dan sumbangsih dari semua pihak dan kalangan, para dermawan / donatur, serta masyarakat pada umumnya untuk menyisihkan sebagian rezkinya guna percepatan pembangunan pesantren tersebut.
Untuk diketahui, bahwa sampai saat ini, yang berjalan pembangunannya adalah Masjid Syayyidah Khadijah Al Qubro seluas 25 M x 25 M, dan Asrama Santri. Pesantren Ilmu Al Qur’an (PIQ) Ijtihad Al Hamidah, yang berlokasi di Kaisabu Sorawolio Baubau ini, direncanakan pada bulan Juni 2021 tahun ini, sudah akan menerima santri atau murid baru, mengingat semua prosedur dan persyaratan sudah dipenuhi dan dimiliki.
Sementara itu, usai acara, salah seorang jama’ah Ijtihad Qur’ani yang hadir, Drs. SAMILUDDIN, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya, bahwa dengan halal bi halal ini, kami semua yang tergabung dalam jama’ah Ijtihad Qur’ani Baubau yang lebih akrab satu sama lain, semakin mempererat persaudaraan.
“Dengan saling ma’af mema’afkan, saling berjabatan tangan, dan saling menghalalkan perbuatan di masa lalu, disengaja atau tidak, semoga semakin memperkuat persatuan kami, dan semoga pula mendapatkan pahala serta bernilai ibadah di sisi Allah SWT,” pungkasnya. (Adm)