SATULIS.COM, WAKATOBI – Modal untuk mengembangkan usaha rupanya masih menjadi kendala bagi sebagian pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Wakatobi. Olehnya itu, dibutuhkan peran serta pemerintah untuk mencetuskan program pinjaman tanpa bunga pada pelaku UMKM.
Hal itu di ungkapkan salah seorang pelaku UMKM Wakatobi, Fitri saat mengikuti Focus Group Disscussion (FGD) penyusunan dokumen Roadmap Wakatobi sentosa, yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi di aula kantor Camat wangi-wangi Selatan ( Wangsel), Sabtu (13/11/2021).
Bahwa kendala produksi UMKM yang paling utama yang ada di Wakatobi dari sisi permodalan, pemasaran. Izin usaha dan izin kelayakan produk, desain produk, kualitas dan kemasan produk rata-rata masih menggunakan kemasan plastik.
“Kebanyakan kita membuat hasil olahan tapi akhirnya juga bingung mau di jual kemana. Saran kami juga, agar para pelaku UMKM ditopang permodalan UMKM melalui peminjaman tanpa bunga dengan catatan tertentu,” papar.
Disamping kata dia, harus diadakan pelatihan/peningkatan kapasitas atau studi banding ke daerah yang betul-betul UMKM nya sudah terkenal, untuk bisa belajar dan lebih maju. Selain itu harus di tunjang kunjungan wisatawan ke Wakatobi ditingkatkan. Karena ketika banyak kunjungan dari luar secara langsung itu memberi peluang pelaku usaha yang ada di Wakatobi.
“Salah satunya mungkin melalui pusat oleh-oleh mulai dari produk pakaian, tenunan, hasil olahan perikanan, cemilan dan produk makanan lainnya. Jadi semua di kumpulkan disitu sehingga ketika ada tamu-tamu atau wisatawan yang datang bisa langsung diboyong kesitu. Sehingga bisa bersaing, jadi kita juga bisa tahu kalau produknya tidak laku, kendala dan kekurangannya bisa kita ketahui,” ujarnya.
Diketahui kegiatan Focus Group Disscussion (FGD) penyusunan dokumen Roadmap Wakatobi sentosa, sebelumnya juga dilakukan di Wakatobi dua yakni Kaledupa, Tomia dan Binongko.
Di Kaledupa masyarakat berharap penuh pada program one island one school atau biasa disebut ONIONS agar kiranya dapat disesuaikan dengan potensi dan kondisi pulau Kaledupa sehingga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di pulau Kaledupa.
“Kami menitip harapan pada program one island one school, kalaupun program itu sudah dijalankan, agar kiranya dapat disesuaikan dengan potensi dan kondisi pulau Kaledupa sehingga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di pulau Kaledupa,” ujarnya. (Adm)
Penulis : Arjuno