Selasa, Desember 10, 2024

Monianse Ingin Pertahankan Swasti Saba Wistara

SATULIS.COM, BAUBAU – Dalam upaya mempertahankan prestasi Swasti Saba Wistara yang pernah diraih Kota Baubau pada tahun 2021 lalu, pelaksana tugas (Plt.) Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse menginginkan, agar seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat dilibatkan.

Keinginan tersebut disampaikan La Ode Ahmad Monianse melalui arahannya, pada saat menghadiri pertemuan bersama Forum Kota Sehat dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, yang dilaksanakan di ruang kerja Wali Kota, Senin (7/3/2022).

La Ode Ahmad Monianse mengatakan, OPD yang tidak masuk di dalam kepengurusan Forum Kota Sehat juga memiliki potensi yang sama, untuk memberikan kontribusi dalam meraih prestasi Swasti Saba Wistara yang kedua kalinya pada semester kedua tahun 2022 ini.

“Kita butuh dukungan dari seluruh OPD, untuk itu kita akan buka pertemuan yang lebih luas lagi, agar kita memaparkan apa yang akan kita lakukan untuk bisa mempertahankan Wistara yang kedua. Di situ kita bisa melihat apa yang menjadi potensi dari masing-masing OPD yang bisa didistribusikan,” ujarnya.

Rapat koordinasi memantapkan kesiapan Kota Baubau mempertahankan Swasti Saba Wistara, dipimpin La Ode Ahmad Monianse, dihadiri Forum Kota Sehat, Bappeda, dan pimpinan OPD.

Menurutnya, dengan keterlibatan seluruh OPD tersebut, energi yang akan dikerahkan oleh Forum Kota Sehat, dalam mempersiapkan diri untuk meraih kembali prestasi tersebut akan lebih ringan. Di mana, masing-masing OPD dapat diarahkan untuk bekerja lebih maksimal sesuai dengan format penilaian.

Ketua Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) Kota Baubau ini menambahkan, hal yang perlu diperhatikan ialah tatanan yang menjadi fokus penilaian Kota Sehat.

Untuk itu diharapkan, agar setiap gerakan yang dilakukan oleh OPD sesuai dengan format penilaian, sehingga apa yang dilakukan suatu OPD dapat bermakna di dalam sistem penilaian.

“Kalau memang kita ada keinginan untuk meraih kembali prestasi itu, maka rencana kerja kita harus tersistematis sampai dengan pembiayaannya,” ungkapnya.

“Memang kita saat ini sedikit kesulitan dengan dana, tetapi itu tidak boleh dijadikan alasan, karena kita bisa membuat skala-skala prioritas. Dan untuk meraih kembali Wistara ini juga prioritas, karena itu menjadi kebanggaan daerah,” tutupnya.

Baca Juga :  Bersama BPN, Pemkab Buton Serahkan 420 Sertifikat Bidang Tanah

Diketahui, pencapaian kesehatan di Kota Baubau selama 2 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut dilihat dari prestasi yang diperoleh, mulai dari penghargaan Padapa, Wiwerda dan pada tahun 2021 Kota Baubau meraih Swasti Saba Wistara. Yang mana, Kota Baubau menjadi satu-satunya daerah penerima prestasi Kota Sehat mewakili Sulawesi Tenggara di level Nasional.

La Ode Ahmad Monianse memegang plakat penghargaan Swasti Saba Wistara

Adapun kriteria dalam meraih penghargaan tersebut adalah, Pada kualifikasi pemantapan (2 tatanan), Wiwerda untuk kualifikasi pembinaan (3 tatanan), Wistara untuk kualifikasi pengembangan (5 tatanan), Dan penghargaan Swasti Saba Wistara adalah puncak ketiga penganugerahan Untuk Kota Sehat.

Lima tatanan yang harus dimiliki Kota Baubau Sehat 2021 untuk mempertahankan penghargaan Swasti Saba Wistara, sebagai berikut:

  1. Kawasan Permukiman, Sarana Dan Prasarana Umum Berada di Kecamatan Batupoaro di RT 18/RW 005 Inovasi ‘Kawasan Tanpa Asap Rokok’. Selanjutnya di Kecamatan Wolio RT 01/RW 006 Inovasi ‘Kampung Pelni’.
  2. 2. Pariwisata Sehat di Kecamatan Murhum lingkungan Baluwu Jaraijo Inovasi ‘Kampung Budaya dan Wisata’.
  3. Kehidupan Masyarakat sehat dan mandiri terletak di Kecamatan Murhum Inovasi ‘Kampung KB’, di Kecamatan Wolio RT 002 Kelurahan Batulo terdapat ‘Kampung Ramah Anak’ begitupun di Batupoaro RT 001 Kelurahan Kaobula juga terdapat ‘Kampung Ramah Anak’.
  4. Ketahanan Pangan dan Gizi terdapat di Kecamatan Bungi Kelurahan Ngkaring-ngkaring berupa ‘Kampung Pangan’.
  5. Transportasi Sehat di Kecamatan Kokalukuna mengandalkan Terminal Warumusio dengan tema ‘Kawalingka Warumusio’.

Kelurahan Ber-Inovasi

Program One Village One Innovation atau satu kelurahan satu inovasi adalah salah satu program yang didorong Forum Kota Sehata guna mempertahankan predikat Kota Sehat. Program ini dipandang efektif dalam keberlanjutan mempertahankan, serta meraih kembali penghargaan Swasti Saba Wistara II tahun 2023 mendatang. Mewujudkan komitmen pembangunan Kota Sehat secara berkelanjutan.

“Setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah ditingkat Kelurahan, akan berkolaborasi membentuk kampung inovasi. Konsepnya berbasis wilayah, bukan terfokus pada satu lorong saja, melainkan, minimal satu Rw atau satu RT,” diungkapkan Ketua Tim Akselerasi Kota Baubau Sehat, Dr. Dahrul Dahlan, MSi.

Baca Juga :  KNPI Baubau Kecam Keras Aksi Pemukulan Terhadap Kader HMI

Harapannya, dalam program satu kelurahan satu inovasi ini, OPD dan pemerintah ditingkat Kelurahan berkolaborasi secara maksimal. Untuk mendukung program Kota Sehat dan kampung inovasi, sebagian dana Kelurahan dapat dipergunakan untuk pengembangan kawasan inovasi, sesuai dengan pontensi wilayah.

La Ode Ahmad Monianse bersama ketua Forum Kota Sehat Baubau, Drs Masri

Penghargaan Sehat 36 Kabupaten/Kota se- Indonesia

Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan apresiasinya. Berbagai inovasi, kemandirian, dan kerja aktif yang dilakukan setiap daerah berbuah hasil. Sehingga, sejumlah Kota/Kabupaten meraih penghargaan Swasti Saba.

“Selamat kepada Kota/Kabupaten yang mendapatkan penghargaan. Ini hasil kerja keras Bapak dan Ibu beserta semua unsur yang ada didalamnya,” ucap Dante Saksono Harbuwono.

Para kepala daerah dinilai telah melakukan kerja nyata, terutama dalam mewujudkan Indonesia sehat. Pemenang hari ini, harus memberikan spirit yang lebih untuk memajukan Indonesia lebih sehat.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat memberikan penghargaan kabupaten/kota sehat, Rabu 17 November 2021. Sebagai  wujud apresiasi atas kondisi kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman, dan sehat untuk dihuni.

Kabupaten/Kota sehat merupakan modal dasar untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi idaman bagi setiap penduduk di setiap daerah. Pemberian penghargaan Kabupaten/Kota Sehat tahun 2021 dilaksanakan oleh pemerintah pusat sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat

Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat bertujuan untuk mendorong terwujudnya kondisi Kabupaten/Kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni. Kabupaten/Kota Sehat juga sebagai tempat bekerja bagi warga dengan cara terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor lain sehingga dapat meningkatkan sarana, produktivitas, dan perekonomian masyarakat.

Penyelenggaraan program Kabupaten/Kota Sehat melibatkan banyak lintas sektor dan lintas program melalui tatanan dalam Kabupaten/Kota Sehat.

Ada 7 tatanan Kabupaten/Kota Sehat, antara lain ; Kawasan Pemukiman Sarana dan Prasarana Umum, Kawasan Tertib Lalu Lintas dan Sarana Pelayanan Transportasi, Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat, Kawasan Pariwisata Sehat, Ketahanan Pangan dan Gizi, Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri, Serta Kehidupan Sosial yang Sehat.

Baca Juga :  AS Tamrin Ingin Tanamkan Falsafah PO-5 Sejak Usia Dini

Dengan terwujudnya tatanan-tatanan tersebut yang sesuai dengan standar akan mendukung pembangunan berwawasan Kesehatan sebagai modal tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Terdapat 36 kabupaten/kota peraih penghargaan sehat tersebut antara lain ;

25 Kabupaten/Kota peraih penghargaan Swasti Saba Wistara, yakni

1. Kota Padang Panjang

2. Kabupaten Sukabumi

3. Kota Semarang

4. Kabupaten Banyuwangi

5. Kabupaten Ngawi

6. Kabupaten Ponorogo

7. Kabupaten Lamongan

8. Kabupaten Gresik

9. Kota Blitar

10. Kota Tomohon

11. Kabupaten Pinrang

12. Kabupaten Soppeng

13. Kabupaten Bantaeng

14. Kabupaten Barru

15. Kabupaten Wajo

16. Kabupaten Luwu

17. Kabupaten Gowa

18. Kabupaten Takalar

19. Kabupaten Sinjay

20. Kabupaten Jeneponto

21. Kabupaten Enrekang

22. Kabupaten Luwu Timur

23. Kabupaten Pare-Pare

24. Kota Baubau

25. Kabupaten Palopo

4 Kabupaten/Kota peraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda:

1. Kabupaten Tebo

2. Kota Pangkal Pinang

3. Kabupaten Sumedang

4. Kabupaten Nganjuk

7 Kabupaten/Kota peraih penghargaan Swasti Saba Padapa:

1. Kabupaten Lampung Selatan

2. Kabupaten Bandung

3. Kabupaten Majalengka

4. Kota Sukabumi

5. Kabupaten Tegal

6. Kabupaten Boyolali

7. Kabupaten Banjar

Penghargaan Bagi Pelaku Usaha

Kementerian Kesehatan juga memberikan penghargaan penerapan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian COVID-19 serta inovasi pada tempat pengelolaan pangan (TPP). Sebanyak 135 TPP masuk ke dalam nominasi yang terdiri dari 37 jasa boga, 51 restoran, 40 restoran hotel, dan 7 sentra pangan jajanan atau kantin. Hasil seleksi akhir ditentukan 3 TPP dari setiap kategori.

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemberian penghargaan kabupaten/kota sehat dan TPP merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada kabupaten/kota yang telah menerapkan berbagai macam inovasi, kemandirian, dan bentuk kerja aktif.

“Itu adalah hasil kerja keras bukan semata-mata yang diselenggarakan dalam satu atau dua minggu saja tapi penghargaan yang sudah dikerjakan selama bertahun-tahun sebelumnya,” kata Dante Saksono Harbuwono.

Walaupun terkendala COVID-19, lanjut Dante, masing-masing daerah peraih penghargaan telah membuktikan bahwa rekonsiliasi dan kerja sama di bidang kesehatan telah dilakukan dengan baik di tingkat daerah. Ini menjadi motivasi ke depan untuk kabupaten/kota yang belum mendapatkan penghargaan. Hal ini memberikan spirit yang lebih dalam meningkatkan kesehatan di wilayah masing-masing.


(Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles