Jumat, November 22, 2024

Desa Liya Mawi dan Longa Ditetapkan sebagai DRPPA di Wakatobi

SATULIS.COM, WAKATOBI Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi, menetapkan Desa Longa, Kecamatan Wangiwangi dan Desa Liya Mawi, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel) sebagai model Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA) serta peduli stunting.

Launching langsung oleh Bupati Wakatobi H Haliana SE,  di depan Sekretariat Daerah Pemda Wakatobi, Rabu( 24/8/2022). Penetapan kedua desa tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (RI).

Bupati Wakatobi, H Haliana SE dalam sambutannya mengatakan wilayah model desa ramah perempuan dan peduli anak (DRPPA) merupakan program yang dikembangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama  Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonsia (RI) dalam upaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) desa yaitu desa yang inklusif, mandiri dan kuat.

“SDGs desa merupakan pembangunan total atas desa dimana seluruh aspek pembangunan harus dirasakan manfaatnya oleh warga desa tanpa ada yang terlewat (no one left behind),” ujarnya.

Lanjutnya, DRPPA, merupakan desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak kedalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan. Sehingga desa harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat khususnya perempuan dan anak, memenuhi hak atas perlindungan.

Dalam program DRPPA, peduli stunting di setiap desa akan direkrut 10 orang kader sahabat perempuan dan anak (Sapa) yang akan dilatih untuk menjadi pendamping dalam mengimplementasikan program DRPPA di setiap desa.

“Sehingga jika program desa ramah perempuan dan peduli anak, peduli stunting ini bisa terlaksana di 100 desa dan kelurahan sekabupaten wakatobi maka otomatis akan melahirkan 1000 orang kader sapa (sahabat perempuan dan anak) yang terlatih di kabupaten wakatobi,” ungkapnya.

Baca Juga :  Buka Sosialisasi Satogo Bupati Haliana Minta Mahasiswa Saling Menghargai

Lanjutnya, dalam data BPS tahun 2020 data tentang gambaran umum kondisi perempuan dan anak di kabupaten wakatobi jumlah penduduk perempuan, sebanyak 55,575 jiwa atau sebesar 49,88 Persen, jumlah anak usia 0-17 tahun sebanyak 34,778 jiwa atau sebesar 31,22 persen dari total penduduk.

Sementara jumlah perempuan usia produktif sebanyak 36,847 jiwa atau sebesar 49,37 persen dari total usia produktif, perempuan yang menjadi Kepala keluarga sebesar 7,922 KK atau sebesar 22,35 persen dari total kepala keluarga, jumlah angkatan kerja perempuan sebanyak 22,397 jiwa atau sebesar 44,34 persen dari total angkatan kerja.

“Jumlah perempuan yang menjadi aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 1,642 orang atau sebesar 53,75 persen dari total ASN, jumlah perempuan di legislatif sebanyak 8 orang atau sebesar 32 persen, jumlah pekerja anak yang ditemukan di desa model sebanyak 2 kasus,” paparnya. (Adm)

Penulis: Arjuno

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles