SATULIS.COM, BUTON – Ketua Persatuan Sambo Indonesia (Persambi) Pusat, Krisna Bayu, melalui Ketua Sambo Indonesia cabang Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Tandena, menegaskan pemblacklisan atau pemblokiran terhadap salah satu atlet sambo Kota Baubau.
Pemblokiran tersebut dilakukan karena atlet Kota Baubau bernama Waode Ma’rifatul Asrar Hamrik alias Rara di duga melakukan pelanggaran keras pada saat mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke XIV yang diselenggarakan di Kabupaten Buton.
“Kemarin atas perintah langsung dari ketum Persambi pusat, bapak Krisna Bayu agar segera memblacklist Waode Ma’rifatul Asrar Hamrik alias Rara atlet asal Kota Baubau, karena secara terang terangan melakukan pelanggaran keras dengan melakukan pemukulan terhadap Firda Binti Bowo atlet asal Kota Kendari, didepan mata ketum saat menyaksikan pertandingan sambo. Padahal wasit sudah meniup peluit pertanda pertandingan telah berakhir,” terangnya.
Kata Sense Atun, pelanggaran yang dilakukan Rara tidak bisa di tolerir karena dinilai mencederai cabang olahraga asal negara Rusia itu.
“Selama pemblacklisan Rara tidak di perbolehkan mengikuti pertandingan Olahraga Sambo dimanapun berada,” tegasnya.
Bukan hanya di blacklist, Ketum meminta kepada pihak penyelenggara pekan olahraga provinsi sulawesi tenggara dalam hal ini Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra untuk menarik kembali medali yang diperoleh Rara pada saat pertandingan di kelas 59+Kg spot bantingan sambo.
“Medali yang diberikan ke Rara harus di tarik oleh pihak KONI, itu tidak sah. Perolehan medali Kota Baubau untuk medali perunggu harus di kurangi satu karena medali Rara tidak sah. Besok suratnya saya akan masukkan ke KONI Kota Baubau,” tutupnya. (Adm)
