SATULIS.COM, BAUBAU – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Baubau terus meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). Teranyar pada Kamis (16/3/2023) melakukan simulasi peningkatan kapasitas SDM Sat Pol PP dalam penanganan unjuk rasa dalam kualitas serta profesional dalam memberikan pelayanan yang disaksikan langsung oleh Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse.
Menurut Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, program peningkatan kapasitas SDM salah satunya peningkatan yang dilaksanakan oleh jajaran Sat Pol PP Kota Baubau harus mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Baubau.
Karena, dengan peningkatan kapasitas SDM maka diharapkan Satpol PP Baubau dapat memberikan kontribusi nyata terhadap visi pemerintah menjadikan kota pemilik benteng terluas di dunia ini menjadi kota yang maju, sejahtera dan berbudaya.
Dengan mengambil salah satu peran dalam misi mewujudkan Baubau sebagai kota yang tertib dan aman, yang dibingkai melalui pengarusutamaan empat pilar yaitu infrastruktur, ekonomi kerakyatan, budaya dan pembangunan sumberdaya manusia.
“Kita harapkan para pengusaha ataupun investor dapat menanamkan modalnya dan mau berusaha di Kota Baubau tentunya dengan jaminan kota kita yang aman dan nyaman,” ujarnya.
La Ode Ahmad Monianse menekankan kepada Satpol PP Baubau agar terus memperhatikan hal-hal sekecil apapun yang akan mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat. Gambaran secara umum dan secara historis, masyarakat Pulau Buton khususnya Kota Baubau dikenal sebagai masyarakat beradat, berbudaya.
Apalagi, hampir 2/3 wilayah nusantara bahwa orang Buton dikenal sebagai mayarakat yang beradat, cinta damai memiliki tenggan rasa dan sikap tepo soliro. Hal ini dibuktikan melalui implemenatsi pelayanan tanpa sekat di Kota Baubau. Melalui pelayanan tanpa sekat terus dan berupaya meningkatkan pelayanan pada semua lini, agar tidak ada masyarakat yang mendapatkan pelayanan dari apartur sipil negara yang berbelit belit.
Politisi PDIP ini percaya bila Satpol PP Baubau akan memberikan suasana yang aman dan nyaman serta tetap bekerja sama baik secara internal maupun eksternal seperti pihak TNI dan Polri serta instansi terkait lainnya. Disamping itu, tidak menggunakan seragam Satpol PP untuk melakukan praktik-praktik, kolusi dan nepotisme, yang akhirnya menjatuhkan wibawa Satpol PP dalam menegakan Perda dan Perkada, atau bahkan bisa berakibat hukum.
Sementara itu. pada kegiatan peningkatan kapasitas SDM Satpol PP tersebut turut ditampilkan simulasi penanganan unjuk rasa secara anarkis yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat Kota Baubau yang memaksa ingin masuk ke kantor Wali Kota Baubau dan ingin bertemu Wali Kota Baubau secara paksa. Namun berhasil diatasi oleh Satpol PP Kota Baubau. (adm)