Jumat, November 22, 2024

Balitbangda Diminta Fokus Riset dan Inovasi

SATULIS.COM, BAUBAU – Wali Kota Baubau la Ode Ahmad Monianse pada saat memberikan sambutan di seminar akhir evaluasi produktivitas kelitbangan berbasis beban anggaran dan pengaruh terhadap kinerja Pemkot Baubau di ruang pola Makidha kantor Balitbangda Kota Baubau Selasa (27/6/2023) mengungkapkan, seminar akhir ini tentunya akan mendapatkan gambaran apakah riset-riset yang selama ini dilaksanakan sejak berdirinya Kelitbangan, mulai dari masih melekat di Bapedda maupun sudah berdiri sendiri sebagai lembaga yang memayungi dinamika riset dan kelitbangan di kota ini, apakah sudah dapat bermanfaat untuk sebesar-besarnya kepentingan pemerintah khususnya untuk Kota Baubau atau belum.

Selain itu, sudah bisa mendapatkan satu langkah konkrit tentang apa yang harus dilakukan. Apalagi ditambah kalau ada keinginan Balitbangda Kota Baubau untuk bertransformasi ke BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) yang lebih fokus. Sehingga bila belum bisa merumuskan langkah konkrit bagaimana riset-riset yang selama ini dan apa kaitannya dengan peningkatan kinerja maka pihaknya percaya BRIDA pun hanya berganti nama tetapi tidak melakukan apa-apa selain memperpanjang kesalahan yang pernah dilakukan oleh Litbang.

“Alhamdulillah saat ini poin inovasi kita berada di angka 17 telah melewati angka 15,3 di tahun sebelumnya. Mudah-mudahan setelah ini kita bisa sama-sama memahami bagaimana membuat inovasi. Bersama pak pemateri, di sela-sela kedatangannya di Baubau dalam tugas yang utama masih bisa menyisihkan beberapa waktu untuk dapat membriefing aparat ASN di Kota kita untuk dapat membuat langkah-langkah konkrit apa sesungguhnya inovasi itu”, bebernya.

“Karena kalau kita berpikir bahwa inovasi itu adalah soal penemuan penemuan terbaru, Saya kira kita tidak akan menghasilkan harapan itu karena dukungan laboraturium, dukungan sistem penelitian yang ada di Kota kita memang belum memadai. Tapi karena inovasi itu juga bisa menjadi replikasi, bisa juga menjadi sesuatu perubahan perubahan itu juga bisa dikatakan inovasi, saya kira masih banyak ruang untuk kita segera lakukan,”ungkapnya.

Baca Juga :  PKK Baubau Dukung Tiga Prioritas Program Pemkot

Sebelum mengakhiri sambutannya, La Ode Ahmad Monianse, mengingatkan terkait persoalan efektivitas Kelitbangan yang hari ini memasuki seminar tahap akhir. Apapun hasilnya tentu menjadi alat evaluasi kelembagaan, bahkan mungkin evaluasi terhadap semua riset-riset yang ada di daerah. Apalag, pihaknya mendengar sebanyak 604 lebih responden dari target 1500 responden yang memberikan pendapatnya. Jumlah itu tentu sangat signifikan untuk menjadi cermin kinerja Kelitbangan selama ini.

Tentu dengan metode analisis data yang berkualitas pula. Sehingga hasilnya benar-benar bisa menjadi acuan untuk peningkatan dan perbaikan metode Kelitbangan selama ini. Hasil-hasil riset didinilai cenderung statis dan menjadi alat pengesahan regulasi kebijakan belaka. Dirinya berharap justru akan memacu diri untuk memperbaiki kelemahan kelemahan yang ada selama ini. (Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles