SATULIS.COM, BAUBAU – Dokumen Master Plan pemberdayaan masyarakat pesisir blue citizen Kota Baubau tahun 2025 akhirnya memasuki tahapan seminar akhir yang dilaksanakan di aula PO5 Bappeda Selasa (09/09/2025).
Asisten III Setda Kota Baubau La Ode Darus Salam, S.Sos,.M.Si dalam sambutannya memastikan dokumen ini selesai seminar komprehensif dan implementatif. Karena itu, harapkan dokumen ini harus menjadi pedoman dan mengikat seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, sektor swasta akademisi hingga masyarakat itu sendiri.
Menurut Darus Salam, penyusunan dokumen ini adalah bukti bahwa kolaborasi adalah kunci utama partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan bahwa dokumen ini akan menjadi fragmen untuk mewujudkan visi Kota Baubau sebagai kota maritim yang tangguh dan sejahtera.
Diungkapkan, masyarakat pesisir adalah aset utama sebab masyarakat pesisir adalah penjaga laut.Nelayan, pembudidaya dan pahlawan ekonomi biru namun mereka seringkali menghadapi tantangan berat seperti kemiskinan terbatasnya akses ekonomi , pendidikan dan kesehatan serta dampak perubahan iklim.
“Setelah dokumen ini selesai justru tantangan itu adalah bagaimana kita mewujudkan setiap pengembangan yang inisiatif yang tertuang didalamnya.Beberapa hal yang perlu kita prioritaskan dalam tahap implementasi dan penganggaran yang proporsional kita pastikan masyarakat pesisir mendapatkan alokasi anggaran yang memadai dengan APBD,”ungkapnya.
Ditambahkan, pemberdayaan masyarakat pesisir yang berdampak, pembentukan tim pelaksana yang bekerja lintas sektor, mengawal dan mengevaluasi setiap program. Pelibatan aktif masyarakat bukan sekedar obyek tapi juga subyek. Mulai dari tahapan dari perencanaan hingga evakuasi dan monitoring untuk keberlanjutan program.
Sementara itu, hadir dalam kegiatan tersebut Staf Ahli, Pimpinan Bank Se-Kota Baubau, OPD, Camat dan lurah Se Kota Baubau, Penggiat wisata bahari, penggiat UMKM dan pemerhati konservasi. (Adm)