Jumat, November 22, 2024

Di Hari Jadi Ke-6 Buteng, Ini Harapan Rektor USN Kolaka Buat SAMATAU

SATULIS.COM, Buton Tengah – Perayaan hari jadi Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang ke-6 yang bertempat di Kecamatan Sangiawambulu pada Kamis (23/07/2020) berjalan sukses. Beragam harapan dan doa dipanjatkan untuk kemajuanya, tak terkecuali harapan itu datang dari tokoh Buteng Dr Azhari S S.STP., M.Si.

Sebagaimana hal itu di sampaikan oleh rektor Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka melalui video unggahan Facebooknya yang berdurasi 6 menit lebih.

“Saya Dr. Azhari S.STP., M.Si dari rumah di Kolaka, Sulawesi Tenggara, menyampaikan selamat hari jadi Buteng yang ke-6 kepada seluruh masyarakat dan pemerintah. Semoga kedepan semakin maju dan berkah di bawah kepemimpinan putra putra terbaik daerah,” ucap Dr Azhari dalam unggahan videonya, Jumat (24/07/2020).

Meskipun sekarang telah bermukin di Kolaka, lanjut Azhari, Ia menaruh harapan serta perhatian besar kepada daerah (Buteng) untuk menjadi daerah maju dan berkembang.

“Walaupun telah lama meninggalkan Buteng (Mawasangka) tepatnya tahun 1995 (tamat SMA) serta melanjutkan pendidikan di negeri orang dan sekarang tinggal di Kolaka, saya tetap menaruh harapan besar kepada daerah untuk maju dan berkembang,” tambahnya.

Disaat bersamaan, Dr Azhari, juga menyampaikan beberapa saran dan masukan kepada pemerintahan Samahuddin-La Ntau (Samatau) untuk fokus pada beberapa pembangunan yang bisa menjadi sumber kemakmuran masyarakat Buteng.

“Saya menyarankan beberapa hal yang dilakukan pemda Buteng. Pertama fokuslah pada pembangunan pemberdayaan pesisir. Sebab Buteng itu wilayah kering dan tidak cocok untuk dijadikan daerah lahan basah. Pesisir di Buteng memiliki keunggulan tersendiri yang tidak dimiliki oleh kabupaten lain,” katanya.

Menurutnya, pesisir Buteng banyak menghasilkan rumput laut yang bagus (subur), perkebunan lahan keringnya menghasilkan jambu mete yang paling banyak dan potensi kelautan yang luar biasa. Olehnya, pupuk itu sebagai sumberdaya alam (SDA) yang bisa membawa kemakmuran.

Baca Juga :  Lolos PSP, 10 Sekolah di Buteng Ikut Diklat Bersama 111 Daerah Lainya di Indonesia

Selain itu, pemda Buteng juga harus mendorong sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan daerah (PAD). Sektor pariwisata yang bisa di kembangkan adalah pariwisata bagian kultur dan histori.

“Menurut identifikasi saya di Buteng (khususnya Mawasangka) memiliki benteng peninggalan masa lalu yang berjumlah sekitar 13 atau 14. Kita juga memiliki banyak gua yang bisa di eksplorasi oleh wisatawan asing dan kita juga memiliki pantai serta danau alam yang bisa di dorong untuk menjadi aset dan kemakmuran masyarakat Buteng. Gunakan para sarjana kelautan dan perikanan untuk mendesain itu,” tuturnya.

Tak hanya itu, tokoh Pendidikan Sultra itu meminta Samatau untuk menjadikan Lombe (kecamatan Gu) sebagai titik pertumbuhan ekonomi masyarakat Buteng dengan menjadikannya sebagai sentral perdagangan.

“Mawasangka dijadikan sebagai kota pendidikan serta pesisir. Lakudo, kembalikan fitrahnya sebagai tempat para ulama (tempat belajar agama) sebagaimana kita kenal dulu yang dibawah oleh KH Abdul Syukur,” imbuhnya.

Kalau Lakudo jadi kota yang berbasis agama, Mawasangka sebagai kota pendidikan, maka Sangaiwambulu serta Talaga Raya bisa di dorong sebagai kota wisata.

“Mawasangka sebagai kota pendidikan dan pesisir satu satunyanya kecamatan diwilayah kepulauan Muna dan Buton yang resmi memiliki kampus PTN. Sebagai kota pesisir khususnya budidaya agar agar tinggal pemda mempersiapkannya. Titik tengah Buteng Labungkari sebagai kota pusat perkantoran pemkab buteng, mewujudkan Lakudo sebagai kota berbasis pendidikan Islam. Itu tidak sulit tinggal pemda menstimulus pendirian pondok pesantrean modern. Serta mendorong pendirian STAIS yang kedepan bisa jadi negeri,” bebernya.

“Jika demikian (wisata, pendidikan, agama dan ekonomi) di dorong bersama, Insha Allah kita akan makmur,” terangnya.

Diujung perkataannya, Dr Azhari kemudian mengingatkan kita kepada negara Jepang yang telah maju. Ia menuturkan bahwa negara itu maju bukan karena tanahnya yang subur. Namun karena kemampuan SDM dan keuletan mereka, begitupun dengan orang Buton yang dikenal dengan ulet saat berada di rantau dan balik untuk membangun daerahnya.

Baca Juga :  Lima Tahun Pimpin Buteng, Samahuddin Dapat Pujian dari Dewan

“Mari kita gunakan semangat itu, sepanjang Samatau masih tetap saling mempercayai, saling memberi peran dan saling menjaga perasaan satu sama lain. Insha Allah masyarakat yang ada di bawah akan mengikut,” tuturnya.

“Ingat, berkah Buteng salah satunya terletak pada pemimpinnya untuk saling bersinergi, bekerjasama untuk saling mempercayai demi Buteng yang lebih maju,” tutupnya. (Adm)

Peliput : Arwin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles