Minggu, November 24, 2024

FKP dan OPD Terkait Bahas Potensi Pertanian di Buton

SATULIS.COM, Buton – Forum Komunikasi Pemuda (FKP) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar dialog yang dibingkai dalam Coffeebreak. Dialog bersama Instansi teknis lingkup Pemkab Buton tersebut membahas tentang pertanian di Kabupaten Buton, digelar di Rumah Makan Transit, Pasarwajo, Selasa, 28 Juli 2020.

Tema yang dibahas yakni “Pengembangan sektor pertanian, kemana arahnya”. Bupati buton, Drs La Bakry, MSi membuka acara dihadiri sejumlah instansi terkait seperti Kepala Dinas Pertanian, Dewangga SP, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, La Ode Zainuddin Napa SE, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Koordinator FKP Kabupaten Buton, Muhammad Risman menuturkan Coffe Break ini mengangkat tema soal pertanian. Sebab pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di Kabupaten Buton. Ia menyebutkan dalam Coffe Break tersebut menghasilkan beberapa catatan untuk ditindaklanjuti.

“Catatan yang dihasilkan dalam Coffe Break tersebut bisa ditindaklanjuti oleh dinas terkait agar melalui potensi pertanian bisa memakmurkan masyarakat Kabupaten Buton kedepannya,” kata Risman.

Bupati Buton, Drs. La Bakry, MSi mengatakan sektor pertanian harus menjadi unggulan daerah. Olehnya itu, melalui kegiatan dialog ini bisa menjadi semangat antar sesama OPD dalam berkoordinasi mengembangkan sektor pertanian di bumi penghasil aspal.

Bupati menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan dialog tersebut. Ketua DPD Golkar Buton ini berharap dapat di full ap oleh dinas/OPD teknis masing-masing.

“Kemudian setelah pertanian bisa melaksanakan lagi kegiatan lainnya seperti membahas sektor perikanan,” ucapnya.

Bupati Buton juga mengungkapkan Kabupaten Buton termasuk salah satu daerah penghasil kelapa di Indonesia. Jika potensi itu dikelola secara maksimal tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Selain kelapa, kata dia, pala juga menjadi salah satu komoditi unggulan yang harus dikembangkan dan digenjot untuk meningkatkan Pendapatan perkapita masyarakat di Buton. Sebab harga jual di pasaran mencapai Rp 80 ribu perkilo lebih tinggi dibanding jambu mete.
Olehnya itu, Pemkab mendorong sektor pertanian, selain perikanan dan pertambangan yang menjadi ikon daerah ini.

Baca Juga :  Rangkaian Festival Budaya Tua Buton, 219 'Burung' Dipotong

Masyarakat Buton kata Bupati selain menekuni pekerjaan sebagai nelayan juga sebagai seorang petani.

“Pertanian mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah pusat, dua tahun terakhir kita akan mendorong sektor pertanian karena mayoritas Penduduk Buton selain nelayan juga adalah petani,” ujarnya.

Turut hadir Kepala Bank Sultra, Agus Saleh Hidayat serta Camat dan kelompok tani. Ketua P-APDESI Kabupaten Buton, Suharman, Ketua ABPD Buton, Luwi Sutaher, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga hadir dalam coffeebreak tersebut. (Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles