SATULIS.COM, Buton Tengah- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis PK) Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdullah SPd, berencana akan membangun sekolah tingkatan Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di Dusun Kaudani, Kecamatan Mawasangka.
Hal itu diungkapkan Abdullah, saat melakukan kunjungan di dusun yang berdiri diatas laut dengan jumlah hampir 50 kepala keluarga (kk).
Berbekal sampan milik kepala desa Tanailandu, Rafiudin, Rombongan kadis PK Buteng akhirnya tiba di pulau yang mayoritas berpenduduk Bajo.
Saat tiba, Kadis PK disambut oleh masyarakat yang sedikit banyak menaruh harapan kelak anak anak mereka bisa mendapatkan pendidikan.
“Pendidikan merupakan sektor yang fundamental bagi daerah atau negara sebab pendidikan mampu memberikan manfaat positif bagi pembangunan,” ucap Abdullah saat dikonfirmasi, Rabu (16/09/2020) sore.
Saat ini di Buteng, lanjut Abdullah, diakuinya bahwa angka putus sekolah hingga saat ini masih terbilang tinggi.
Sehingga untuk menaikan itu, pemda Buteng melalui Dinas PK ingin mempermudah dan memastikan anak usia sekolah mendapatkan pendidikan.
“Tidak hanya lewat kelas formal, tetapi juga kelas jauh, dan kelompok belajar. Selain itu ada beberapa TK yang kini telah di negerikan serta dinas PK ditahun ajaran 2020-2021 telah mengegelontorkan anggaran sebesar Rp 500 juta untuk perbaikan sarana belajar. Olehnya itu kedatangan kami disini yang kebetulan bersama anggota DPRD Buteng, ibu Saadi, untuk melakukan pertemuan dengan warga guna menentukan lokasi pembangunan sekolah nanti,” katanya.
“Jadi rencananya nanti pertama akan di bangunkan TK dan SD kelas jauh. Sebab untuk tingkatkan ini hanya tersedia didarat saja. Oiya untuk tingkat SD kita masih akan bangunkan 2 RKB dulu,” bebernya.
Saat dikonfirmasi soal anggaran pembangunan sekolah, mantan kepala BKKBN Buteng ini mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin agar melek huruf di Buteng dapat ditekan.
“Soal anggaran kita akan usahakan melalui APBN 2021 nanti, tapi jika kita tidak dapat maka kita akan gunakan APBD,” terangnya.
Hendra (38) salah satu warga dusun Kaudani yang ditemui mengaku sangat bersyukur jika kelak pembangunan sekolah dapat terlaksana.
Pasalnya, dari 6 (enam) orang anak yang dimilikinya, 4 diantaranya tidak bersekolah.
“Kalaupun kesekolah anak anak ini harus pakai perahu untuk bisa kedarat. sementara kita punya kerja harus pakai perahu jadi anak dikorbankan. Tapi sekarang semua warga senang kalau sekolah sudah mau dibangun,” ungkapnya.
Diketahui, pembangunan sekolah TK dan SD jarak jauh yang ada di dusun Kaudani oleh pemda Buteng hingga saat ini tinggal menunggu hibah dari pemerintah desa. (Adm)
Peliput : Arwin