Jumat, November 22, 2024

AS Tamrin : Polima dan Pancasila Saling Bersesuaian

SATULIS.COM, BAUBAU Walikota Baubau Dr H AS Tamrin MH, mengatakan Polima dan Pancasila ternyata saling bersesuaian, yakni sebagai alat pemersatu, sebagai filter atau pengaruh budaya luar, sebagai paduan berkehidupan dalam interaksi bermasyarakat, sebagai jati diri dan identitas, bermuara pada kekeluargaan dan gotong royong.

Hal itu diungkapkan As Tamrin saat membawakan materi dengan judul pancasila dan politik pembangunan di Kota Baubau, pada kegiatan diskusi secara virtual dengan tema pancasila sebagai Staatsfundamentalmorm, oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) di rujab Walikota Baubau, Senin sore (28/12/2020).

Dirilis Diskominfo Kota Baubau, AS Tamrin menegaskan, Polima mengandung nilai universal sebagai instrument membangun karakter manusia Kota Baubau dengan 3 landasan, yakni landasan filosofis Sarapataanguna (hubungan interaksi bermasyarakat), landasan ideal pancasila dasar negara Indonesia dan landasan operasional revolusi mental gerakan perbaikan moral membangun karakter.

Menurut orang nomor satu di Kota Baubau ini, Polima memiliki dampak pada revolusi mental yakni adanya semangat kesadaran moral berbasis semangat Polima berupa perubahan nilai-nilai sosial kultural, menangkal pengaruh negatif budaya luar, timbulnya kesadaran berprilaku yang santun saling menghargai, terciptanya kehidupan yang damai, kompak dan harmonis dalam bermasyarakat, terbangun persatuan, kebersamaan dan kekeluargaan dalam suasana gotong royong.

Kemudian, selain memiliki semangat juga ada aksi berupa pembangunan fisik berbasis peradaban Polima berupa terbangun kesadaran gerak hidup bersih, terbangun kesadaran melayani secara tulus, terbangun kesadaran gerakan untuk hidup tertib, terbangun kesadaran hidup mandiri dan percaya diri, terbangun kesadaran bersama hidup bersatu.

Lebih lanjut dijelaskan AS Tamrin, dengan penerapan Polima dalam membangun Kota Baubau maka kini telah dicapai kemajuan yang cukup signifikan diantaranya terciptanya kedamaian, stabilitas secara umum.

Baca Juga :  Tiga Besar Peserta Lelang Jabatan Dipanggil Ke Rujab Walikota

Kemudian, Kota Baubau banyak memperoleh prestasi yang dibuktikan dengan banyak penghargaan diantaranya tingkat nasional sebanyak 26 kali yakni penghargaan dan penerimaan adipura 4 kali berturut-turut, penghargaan opini WTP dari BPK sebanyak 4 kali berturut-turut, penghargaan museum rekor MURI yang berskala nasional dan internasional, penghargaan Indonesian Award 2019 kategori pembangunan ekonomi daerah, pengukuhan Sultan Buton ke-20 dan 23 Sultan Himayatuddin sebagai pahlawan nasional oleh presiden, wahana tata nugraha dari Kementerian Perhubungan, Pangripta Nusantara Utama.

Selain itu, penghargaan dari tingkat Provnsi Sultra sebanyak 42 kali yakni diantaranya, penghargaan PDAM sehat se-Sultra, dari Badan Peningkatan dan Penyelenggaraan Systim Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), penghargaan terbaik pangripta bahteramas dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah oleh Gubernur Sultra.

Selain itu, penghargaan tingkat individu sebanyak 6 kali penghargaan yakni, penghargaan the most inspirating and inovative figure awards 2019 atau penghargaan figure paling menginspirasi dan inovative kategori kepala daerah seluruh Indonesia, penghargaan walikota yang telah berperan aktif dan komitmen terhadap pembangunan perkebunan berkelanjutan dari Kementerian Pertanian.

Walikota Baubau dua periode ini akan terus membumikan Polima di Kota Baubau yakni pertama menjadikan instrumen, motivasi, spirit gerakan perubahan revolusi mental. Kedua, muatan lokal di kalangan pelajar. Ketiga, materi pidato di lingkungan birokrasi. Keempat, ceramah dan sosialisasi dikalangan masyarakat.

Kelima, kuliah umum dikalangan masyarakat. Keenam, tata krama bermasyarakat. Ketujuh, penempatan stiker. Kedelapan, pemasangan spanduk di setiap sekolah. Kesembilan, pembangunan monumental melalui tugu Polima. Kesepuluh, pembentukan tim sosialisasi Polima di lingkungan pemerintah. Kesebelas, tim relawan srikandi Polima. Keduabelas, festival keraton dan masyarakat adat VI Polima di Baubau dan Ketigabelas, kemah eksekuktif Polima.

Sementara itu, usai pelaksanaan diskusi secara virtual, Wali Kota Baubau Dr H AS Tamrin, MH menyerahkan buku berjudul Dr H AS Tamrin, MH Pemimpin Merakyat kepada ketua GMNI Kota Baubau. (Adm)

Baca Juga :  AS Tamrin Sebut Pelaksanaan Hak dan Tanggungjawab Harus Berbasis Agama

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles