SATULIS.COM, BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau telah merampungkan revitalisasi Tiang Bendera (Kasulana Tombi). Rampungnya revitalisasi Kasulana Tombi ini ditandai dengan digelarnya acara Haroa oleh Pemkot Baubau bersama perangkat Adat Masjid Agung Keraton, Rabu (10/3/2021) di Baruga Keraton.
Wali Kota Baubau Dr. H. AS Tamrin, MH. melalui sambutannya mengungkapkan, revitalisasi/penataan Kasulana Tombi adalah merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Baubau dalam melestarikan dan menata kawasan Kasulana Tombi agar keasliannya tetap terjaga.
“Selain untuk melestarikan Budaya, kita juga ingin menjadikan kawasan Benteng Keraton Kesultanan Buton ini semakin indah dan menarik. Kalau ini sudah indah dan menarik, tentu akan menjadi salah satu destinasi wisata baru di kawasan Benteng Keraton Kesultanan Buton ini”, ujarnya.
H. AS Tamrin menjelaskan, sebagai situs Cagar Budaya, revitalisasi/penataan Kasulana Tombi tersebut, dalam pelaksanaannya dilakukan dengan penanganan yang sangat khusus. Diawali dengan perencanaan teknis dan ditindaklanjuti melalui proses penelitian yang menghasilkan kerja sama dengan lembaga yang berkompeten.
“Dari penelitian ini menghasilkan kerja sama antara Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar dengan Balai Konservasi Borobudur melalui survei dan eksperimen. Metode yang dilaksanakan adalah melalui study referensi, observasi lapangan, dan analisis laboratorium serta eksperimen”, jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini menuturkan, Kasulana Tombi tidak hanya berupa tiang bendera semata. Namun juga sekaligus sebagai penanda kehadiran Sultan pada saat pengumuman kebijakan dan pelantikan Sultan. Selain itu, agar menjadikan objek tersebut sebagai objek wisata edukasi yang memiliki nilai sejarah.
Wali Kota dua periode ini juga berharap, revitalisasi/penataan Kasulana Tombi tersebut dapat menjadi titik awal revitalisasi kawasan Benteng Kesultanan Buton secara menyeluruh. Selain itu ia juga berharap agar Kasulana Tombi tersebut dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan asing dan domestik.
“Hal ini tentunya menjadi suatu kegembiraan bagi kita semua, di mana Kasulana Tombi ini bisa menjadi icon destinasi wisata baru di Kota Baubau khususnya kawasan Benteng Keraton Kesultanan Buton. Tentu ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang berada dalam kawasan Benteng”, pungkasnya.
Diketahui, Benteng Keraton Kesultanan Buton adalah merupakan warisan sejarah yang sangat berharga sekaligus menjadi kebanggaan masyarakat Buton Sulawesi Tenggara. Benteng terluas didunia ini mempunyai banyak bangunan sejarah dan salah satunya adalah Kasulana Tombi yang berumur kurang lebih 300 tahun.
Kasulana Tombi yang terletak di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau tersebut berdampingan langsung dengan Masjid Agung Keraton Kesultanan Buton yang usianya sama. Kasulana Tombi didirikan pada masa Pemerintahan Sultan Buton ke-19, Sultan Sakiuddin Darul Alam Qaimuddin Khalifatul Khamis, tepatnya pada tahun 1721.
Kasulana tombi ini berfungsi untuk mengibarkan bendera Kesultanan Buton yang disebut Longa-Longa. Adapun bahan Kasulana Tombi terbuat dari kayu jati dengan ketinggian 21 meter dari permukaan tanah dengan area keamanan berdiameter sekitar 25 sampai 70 cm.
Pada tahun 1870-an tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Isa Qaimuddin Khalifatul Khamis, Kasulana Tombi tersebut disambar petir sehingga mengalami kerusakan di beberapa bagiannya dan sudah di topang dengan beberapa kayu di sekitarnya.
Pada saat ini kondisi tiang bendera selain kayunya sudah mulai lapuk, juga sudah tampak miring dengan rentang antara 5 hingga 20 derajat tergantung arah dan jarak pandang.
Dengan memperhatikan kondisi fisik Kasulana Tombi tersebut, disertai dengan kuatnya kepercayaan tentang bertuahnya tiang bendera tersebut, maka Pemerintah Kota Baubau memutuskan untuk memperbaiki sekaligus menata ruang luarnya agar kelihatan lebih indah dan lebih banyak menarik minat para pengunjung. (Adm)