BAUBAU, SATULIS.COM – Tidak hanya kader posyandu, sejumlah RT dalam wilayah Kelurahan Lanto, ikut diberhentikan secara sepihak oleh Lurah Lanto, Natsir. Perbedaan pilihan politik disinyalir jadi alasan.
Ketua RT 003/008 Kel Lanto, Amin Apei memaparkan, wacana pergantian dirinya telah lama berhembus. Hanya saja, pihaknya tidak pernah menerima bukti pemberhentiannya secara tertulis. Bahkan secara lisan pun Lurah Lanto tidak pernah menyampaikan secara langsung.
“Penyampaiannya melalui mulut ke mulut. Saya hanya dengar dari teman sesama RT juga. Kalau diganti, harusnya sesuai prosedur. Harus dilakukan pemilihan langsung oleh warga. Mekanisme itu tidak dilakukan,” kata Amin Apei.
Terlebih lagi kata Amin Apei, pergantiannya sebagai ketua RT dilandasi perbedaan pilihan politik saat Pilwali lalu. “Ini menjelang pilcaleg lagi, makanya ketua RT sama RW yang tidak sejalan mulai diganti,” jelas Amin Apei.
Meski begitu, Amin Apei mengaku tidak mempersoal pergantian nya asalkan sesuai dengan mekanisme. “Honor kami beberapa RT/RW dan kader posyandu triwulan lalu hampir tidak dikasih. Padahal tugas dan tanggungjawab selaku RT masih kami laksanakan,” kata Amin Apei.
Hal senada diungkapkan ketua RW 004, Rizal. Dirinya diganti tanpa ada pemberitahuan, baik lisan maupun tertulis. “Mekanisme pergantian RW itu harus melalui pemilihan. Yang memilih para ketua RT diwilayah RW itu. Jadi pemilihan RT dulu oleh warga. Kemudian RT yang terpilih itu, memilih ketua RW. Sampai sekarang belum ada pemilihan itu,” beber Rizal.
Perwakilan kader posyandu yang juga dipecat, Murnia mengaku, dia dan rekan-rekannya akan membawah persoalan ini ke DPRD Kota Baubau. “Kami sudah sepakat untuk membawa persoalan ini ke dewan. Paling tidak ini sebagai proses pembelajaran agar kedepannya tidak ada perlakuan semena-mena. Kami selalu melaksanakan tugas, masa hanya karena persoalan politik kita dipecat. Jangan dicampur aduk to sama persoalan politik,” tutupnya. (Adm)