SATULIS.COM, JAKARTA – Donasi untuk Palestina yang dikumpulkan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dipertanyakan sebagian pihak. Hal itu muncul setelah UAH menyalurkan Rp 14,3 miliar donasi ke MUI, padahal yang berhasil dikumpulkan Rp 30,8 miliar.
Mereka yang menuntut UAH terbuka soal dana donasi menilai, sumbangan itu dari rakyat Indonesia dan perlu diketahui oleh seluruh publik.Terkait hal itu, UAH kemudian membeberkan laporan penyaluran donasi itu. Donasi diberikan ke gaza melalui INH untuk kebutuhan warga yang mendesak. Satu lagi disalurkan lewat MUI untuk membantu pembangunan rumah sakit Indonesia di tepi barat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, tak pernah menyampaikan donasi itu berasal dari seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, laporan keuangan seyogyanya ditujukan kepada rakyat Indonesia yang menyumbang.
“Awas jangan salah kutip yang saya tuliskan bukan seluruh rakyat Indonesia, tapi rakyat Indonesia yang berdonasi saja yang saya tuliskan di papan donasi,” tutur UAH dikutip dari channel Youtube Adi Hidayat Official, Kamis (3/6).
“Bagi yang nyumbang kan berhak bertanya kan, bagi yang berdonasi sangat berhak walaupun sampai saat ini saya belum pernah dapatkan WA atau telepon mengatakan “Ustaz, mana buktinya?” begitu. Alhamdulillah para donatur ini baik-baik dan percaya, tapi tetap kita jaga kepercayaan mereka,” tambah dia.
UAH justru mempertanyakan kembali pihak-pihak yang tak pernah turut menyumbang melalui dirinya tapi sibuk menanyakan laporan donasi itu. Baginya itu tak masuk akal.
Jadi jangan sampai saya Adi Hidayat misalnya enggak ikut nyumbang tapi saya sendiri nanya kepada orang lain ‘Eh mana bukti transfernya’. Masa saya enggak ikut apa-apa tapi saya harus berlaku seperti itu, secara logika itu juga tidak masuk akal.
–Ustaz Adi Hidayat
“Tapi kalau ada yang demikian saya tidak bisa menilai. Yang penting jangan berbuat sesuatu yang gaduh atau menimbulkan polarisasi, perpecahan dan sebagainya,” tutur dia.
UAH menilai sudah banyak tudingan dan fitnah terkait donasi Palestina ini. Dia mengingatkan kembali tetap menempuh jalur hukum untuk memberikan edukasi kepada siapa saja menuduh tanpa bukti.
“Dan lanjut, teman-teman yang membuat ulah bikin gaduh, macam-macam ya kita tertibkan dia. Karena sampai hari ini pun saya tidak mendapatkan satu itikad baik, baik itu mengklarifikasi apalagi meminta maaf misalnya kepada umat,” kata UAH
“Karena ini masalah umat nih, masalah orang donasi, masalah macam-macam dan menimbulkan kegaduhan itu lengkap loh, saya punya screenshot yang kalau kita tampilkan banyak ini,” ucap dia. (Adm)
Sumber : Kumparan