SATULIS.COM, BUTON UTARA – Kabupaten Buton Utara (Butur), genap berusia 14 tahun tepat tanggal 2 Juli 2021. Peringatan hari jadi Butur kali ini, Bupati Muhammad Ridwan Zakariah menyerukan pentingnya persatuan dan kesatuan serta berkarya nyata dalam membangun daerah.
Ridwan menuturkan, di usia 14 tahun Butur mekar menjadi daerah otonomi baru, tentunya sudah dirasakan ada kemajuan. Walaupun demikian, hasil yang telah dicapai tersebut masih perlu dibenahi secara terus menerus dan berkesinambungan. Dalam upaya memajukan daerah di berbagai sektor, kata dia, tentu membutuhkan sinergitas semua pihak.
“Saya juga ingin menyampaikan pada hari ulang tahun ini sebagai tahun persatuan dan kerja nyata. Tidak ada lagi sekat-sekat politik, tidak ada lagi kelompok-kelompok pendukung, saya maksudkan bahwa semua pemangku kepentingan harus bekerja sama membangun daerah,” tutur Ridwan saat menyampaikan sambutan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka memperingati HUT Butur ke-14, Kamis (1/7/2021).
Ridwan juga mengutip kata bijak bahwa tidak ada tujuan besar yang dapat digapai tanpa persatuan dan kesatuan. Karena itu, sekat-sekat politik sudah harus diakhiri, jangan ada lagi perbedaan kepentingan dan kelompok.
“Semua kita harus bersatu, demi negeri yang kita cintai ini. Sejarah telah membuktikan itu, saat perjuangan memekarkan daerah Buton Utara. Persatuan dan kesatuan itu, tampak jelas terlihat,” ujarnya.
Ridwan lebih lanjut mengenang semangat perjuangan pemekaran Butur. Dimana saat itu semua komponen masyarakat berdasarkan wilayah, struktur umur, profesi, segenap warga Buton Utara di mana saja berada ketika itu, semua satu suara, Buton Utara harus mekar.
“Semua Lapisan umur, orang tua, sesepuh kita, pemuda pemudi, remaja, anak-anak bahkan balita sekalipun menggemakan keinginan luhur untuk mekar. Semua profesi, guru, pelajar, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh adat, ormas, partai politik, tokoh agama, tokoh perempuan, bahkan kaum penyandang disabilitas sekalipun menggemakan cita-cita mulia itu,” ungkap Ridwan.
Bahkan, tidak cukup dengan itu. Kata Ridwan, semua sumber daya yang dimiliki sekecil apapun telah disumbangkan untuk daerah ini. Lapa- lapa, kocupa (ketupat), katapai (ikan asap) adalah icon yang sering menemani saat perjuangan itu.
“Sungguh nyata persatuan dan kesatuan kita ketika itu dan akhirnya dengan pertolongan Allah SWT pada tanggal 2 Juli 2007 Buton Utara resmi menjadi kabupaten,” kenang Ridwan.
Pada kesempatan itu Bupati menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berjuang untuk memekarkan Buton Utara. Beberapa diantaranya kini sudah ada yang tutup usia.
“Mari kita kirimkan doa semoga arwah mereka ditempatkan di surga NYA, dan kepada kita yang masih hidup, semoga tetap diberikan kesehatan dan kekuatan untuk meneruskan perjuangan mulia tersebut,” ajaknya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Butur dua periode itu juga menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin terdahulu di Butur yang telah berkarya silih berganti untuk daerah. Menurutnya, perjuangan hanya ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya.
“Saatnya sekarang ini kita isi perjuangan itu dengan kerja nyata setelah diawali dengan persatuan dan kesatuan. Mari kita tetap menjaga kondusifitas daerah, kemanan dan ketertiban. Semoga daerah kita ini tetap jaya ke depan dan mari kita tatap dengan penuh harapan dan optimisme,” pungkasnya.
Ketua DPRD Butur, Diwan, dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa peringatan Hari Ulang Tahun ini memiliki nilai historis bagi masyarakat Kabupaten Buton Utara, guna mengenang dan mengambil hikmah dari apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu. Selain itu, juga merupakan momentum untuk merenungkan kembali dan mengevaluasi segala usaha yang telah dicapai masa kini dan apa yang akan direncanakan di masa yang akan datang.
“Oleh karena itu, peringatan Hari Ulang Tahun Buton Utara dapat dimaknai sebagai evaluasi, introspeksi untuk sadar akan keberadaan Kabupaten Buton Utara sebagai refleksi masa lalu, bertindak untuk masa kini dan merencanakan yang lebih baik untuk masa yang akan datang,” kata Diwan. (Adm)
Peliput : Mus
Editor : Gunardih Eshaya