SATULIS.COM, BAUBAU – Daftar nama-nama pasien terkonfirmasi Covid-19 yang masih isolasi dan masuk pemantauan di Kota Baubau beredar. Data tersebut ditandatangani langsung oleh kepala dinas Kesehatan Kota Baubau, Drs Rahmat Tuta MSi dan berstempel.
Data yang beredar itu memuat secara detail identitas pasien, baik itu nama pasien, umur, alamat pasien, pekerjaan, cluster, tempat perawatan hingga nomor handphone.
Sejumlah nama pejabat birokrasi sampai dengan politisi terdapat dalam daftar nama-nama pasien terkonfirmasi covid-19 yang masih isolasi. Salah satuya Walikota Baubau, AS Tamrin.
Daftar nama pasien, mengacu pada data setiap Puskesmas yang tersebar diseluruh Kota Baubau. Total pasien yang tercatat berjumlah 144, dimana Puskesmas wajo jadi yang terbanyak dengan 53 orang.
Menyusul Puskesmas Bataraguru 21 pasien, Puskesmas Kadolomoko dan Puskesmas Katobengke dan Betoambari masing-masing 11 pasien, Puskesmas Wolio dan BWI 9 Pasien, Puskesmas Melai 8 pasien, Puskesmas Wameo 6 pasien, Puskesmas Liwuto dan Lakologou masing-masing 4 pasien, Puskesmas Sulaa 3 pasien dan Puskesmas Waborobo 2 pasien.
Berdasarkan data itu, nama AS Tamrin dengan umur 68 tahun, tercatat pada Puskesmas Bataraguru, cluster keluarga dan tempat perawatan di rumah.
Terkait kebenaran data tersebut, Kepala bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) dinas Kesehatan Kota Baubau, Marfiah Tahara, tidak membantah. Hanya saja, dia menyayangkan jika data detail pasien terkonfirmasi covid-19, bisa beredar. Data tersebut seharusnya menjadi konsumsi internal dan tidak boleh keluar.
“Harusnya data yang memuat by name by address seperti ini tidak boleh keluar,” jelasnya saat ditemui dikantornya, dinas Kesehatan Kota Baubau, Rabu (14/07/2021).
Marfiah mengaku tidak pernah menandatangani ataupun memparaf data pertanggal 5 Juli 2021 itu.
“Seharusnya lewat paraf saya. Saya juga kaget dikirimkan sama pak Kadis (Rahmat Tuta),” ujarnya.
Meski begitu, Marfiah menyarankan wartawan agar mengkonfirmasi langsung persoalan itu ke Kadis Kesehatan Kota Baubau. Sayangnya, kadis Kesehatan Kota Baubau yang hendak ditemui, tidak ditempat dan sedang berada diluar daerah. Demikian halnya konfirmasi yang dikirim via pesan WhatsApp, belum mendapat respon.
Sebelumnya, Walikota Baubau, AS Tamrin diberitakan positif Covid-19 di Kendari pada 29 Juni 2021 saat menghadiri kegiatan menteri investasi RI Bahlil Lahadalia di rujab Gubernur Sultra. Bersama ajudannya Adri dan Fery (anggota kepolisian) langsung pulang ke Baubau pada esok harinya tanggal 30 Juni 2021 melalui perjalanan darat dan tiba di Baubau sore hari.
Selanjutnya, karena di rujab Wali Kota Baubau ketika itu masih ada kegiatan swab anti gen maka salah satu ajudannya Adri pergi melakukan swab anti gen dan hasilnya dinyatakan negatif.
Adri lalu mengajak AS Tamrin untuk ikut melakukan swab anti gen dan ternyata hasilnya negatif. Ingin lebih memastikan kondisi kesehatannya, AS Tamrin kemudian menelpon dokter Lukman yang merupakan dokter ahli penyakit dalam untuk melakukan swab pcr pada tanggal 1 Juli 2021.
Setelah melakukan swab pcr bersama dengan ahli patologi klinis Baubau yang bernama Rahmawati pada pagi harinya, selanjutnya pada sore hari, hasilnya sudah ada yakni negatif pada tanggal 1 Juli 2021 tersebut dan dilengkapi dengan data rekam medik yang detail.
Menjadi pertanyaan, update tanggal 5 juli 2021 yang ditandatangani langsung Kadis Kesehatan Kota Baubau, Rahmat Tuta, nama Walikota Baubau masih tercantum dalam daftar pasien terkonfirmasi Covid-19 yang masih isolasi dan pemantauan. (Adm)
Peliput : Gunardih Eshaya