SATULIS.COM, WAKATOBI- Bupati Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Haliana, SE menghimbau para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melakukan kolaborasi bersama desa dalam fokus penanganan stunting.
Hal itu disampaikan Haliana melalui sambutannya dalam sosialisasi review Peraturan Bupati No 46 tentang peran Desa dalam pencegahan Penurunan Stunting se-Kabupaten Wakatobi. Kegiatan itu turut dihadiri para kepala OPD, Camat dan para kepala Desa bertempat di villa Nadila Kecamatan Wangi-wangi Wakatobi, Kamis (19/8/2021).
“Sekarang harus kita berkolaborasi dan bahu membahu dengan OPD lain hingga tingkat desa bahkan sampai kepala kampung dalam penanganan stunting ini,” kata Haliana.
Menurutnya, harus ada penangan serius dari semua elemen dalam pencegahan penurunan stunting di kabupaten Wakatobi. Pasalnya dulu sifatnya itu masih sektoral, sehingga tugas pencegahan stunting hanya menjadi tugas dinas kesehatan kemudian di turunkan ke puskesmas.
“Kedepan akan banyak program kerja untuk penanganan stunting. Olehnya itu, stunting ini perlu diatasi dengan menumbuhkan kesadaran orang tua tenteng pemberian gizi dan nutrisi yang cukup kepada bayi di seribu hari pertama kelahiran itu bisa memenuhi kebutuhan fisik, otak dan kebutuhan dalam hal pertumbuhannya,” paparnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Wakatobi Mulliadin mengatakan bahwa tujuan dari Peraturan Bupati (Perbub) tentang penanganan Kesehatan Stunting adalah guna memberikan kepastian hukum sebagai rujukan bagi Desa dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang mendukung upaya pencegahan Penurunan Stunting.
“Jadi ini perlu adanya peningkatan anggaran APBDes untuk kegiatan yang dapat mendukung pencegahan stunting. Sehingga meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan layanan baik pencegahan dan penurunan termaksud pelaksanaan kegiatan perubahan perilaku dan konseling individu, serta memastikan perencanaan dan penganggaran program kegiatan pencegahan dan penurunan stunting di tingkat Desa,” bebernya.
Selain itu, kata Mulliadin bahwa perlu menyediakan mobilisasi melatih dan mendanai kegiatan kader pembangunan manusia agar dapat memfasilitasi pelaksanaan intervensi gizi, integrasi dalam hal pencegahan penurunan stunting di tingkat wilayah desa.
“Jadi perlu ada peningkatan peran masyarakat dalam memanfaatkan layanan penurunan stunting ini,” harapnya. (Adm)
Penulis : Arjuno
Editor : Basyarun