SATULIS.COM, KENDARI – Banjir di Konawe Utara menyisakan banyak duka. Beruntungnya, tak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Meski demikian, banyak harta benda milik masyarakat Konut harus terendam. Tidak sedikit rumah hanyut terbawa arus banjir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konut hingga Senin 17 April 2019 pukul 14.00 WITa, sebanyak 370 unit rumah hanyut dan 1623 unit terendam.
Banjir yang menggenangi Konut dalam dua pekan terakhir menyebabkan pengungsian begitu banyak. Setidaknya, ada 2.217 kepala keluarga atau 8.515 jiwa warga mengungsi di tempat aman.
“Banjir ini tidak hanya memicu pengungsian tapi juga terdampak pada 18.765 warga Konut,” kata Bupati Konut Ruksamin saat ditemui di Pelabuhan Molawe, Senin 17 Juni 2019.
Masih data BPBD yang diperlihatkan Ruksamin, banjir juga menggenangi 5 bangunan masjid, 4 jembatan hanyut, 4 unit tak bisa diakses.
Sedangkan fasilitas kesehatan, terdapat 4 puskesmas, 3 pustu dan 1 gudang obat puskesmas ikut terendam.
Khusus pasar, ada 3 Pasar tradisional yang tergenang serta 10 unit sekolah dasar, 3 unit SMP dan 17 unit taman kanak-kanak turut terendam.
Kerugian lainnya juga pada sektor pertanian. Sawah seluas 970, 3 hektare terendam banjir dan terancam gagal panen, sebanyak 83,5 hektare kebun jagung serta 420 hektare tambak juga tenggelam.
Sebelumnya, banjir menggenangi Konut akibat hujan deras dengan intensitas tinggi sejak 1 sampai 2 Juni 2019.
Hujan deras itu menyebabkan meluapnya tiga sungai yakni Sungai Lalindu, Sungai Walasolo dan Sungai Wadambali mengakibatkan banjir di 6 Kecamatan yaitu Andowia, Asera, Landawe, Langgikima, Oheo, Wiwirano dan Motui.
Sedikitnya dari 6 kecamatan itu, ada 47 desa dan 4 kelurahan yang terendam banjir dengan ketinggian satu sampai tiga meter. (adm)
Sumber : Inilahsultra.com