SATULIS.COM, BAUBAU – Belakangan nilai-nilai ‘Polima’ yang digaungkan Wali Kota Baubau Dr. H. AS. Tamrin, MH yang ia serap dari falsafah Buton ‘Sarapaataaguna’ yakni pomaa-masiaka (saling menyayangi), popia-piara (saling memelihara), poangka-angkataka (saling mengangkat derajat), pomae-maeaka (saling menjaga kehormatan) dan pobinci-binciki kuli (toleransi), terus digelorakan bahkan merasuk ke wilayah-wilayah ilmiah sebagai pesan perdamaian dari negeri Buton.
Salah satunya terungkap dalam ‘kuliah umum’ Dr. H. AS. Tamrin, MH di kampus Universitas Muhammadiyah Buton di Kota Baubau, yang digelar Selasa, 25 juni 2019. Di tempat itu, wali kota mengangkat tema umum bertajuk “Menguak Nilai Kejuangan Dalam Sara Patanguna, Menemukan Semangat Lakarambau Sebagai Calon Pahlawan Nasional”.
Dalam rilis Kepala Dinas Kounikasi dan Informatika Kota Baubau, Drs. Sadarman., M.Si menyebutkan kuliah umum ini bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Sarapataanguna sebagai sebuah filosofis yang tak lekang oleh zaman. Dulu, sekarang hingga masa yang akan datang. “sebab nilai-nilai moralnya berlaku secara uniiversal,” tandas Wali Kota AS. Tamrin.
Menurut wali kota, mahasiwa dan generasi muda pada umumnya ta sekadar menjadikan Sarapataaguna yang ia sebut sebagai falsafah Po-5 sebagai catatan sejarah belaka dan warisan filosofi leluhur. Tetapi seharusnya menjadi pola tingkahlaku dan tindak tanduk dalam keseharian. “bila nilai-nilai ini menjadi bagian utama prilaku dalam keseharian, maka martabat negeri dan perdamaian akan hadir di mana-mana,” ujar wali kota bersemangat.
Sementara berkait nama besar Sultan Himayatuddin atau lazim disapa La Karambau atau Oputa Yikoo, maka pihak Pemkot Baubau dan Pemprov Sultra melalui Gubernur H. Ali Mazi telah diusulkan ke pemerintah pusat sebagai Pahlawan Nasional dari Buton.
“Usulan ini bukan untuk pertama kali, namun kita masih berusaha, memperjuangkan/mengusulkan, agar gelar pahlawan nasional dapat di berikan kepada Lakarambau/Sultan Himayatuddin. Segala upaya untuk menyiapkan persyaratan telah dilakukan dan tentunya kita mendapat dukungan penuh dari gubernur Sulawesi tenggara Bapak H. Ali Mazi, beliau juga merupakan ujung tombak dari pengusulan ini, dan Insha Allah gelar kepahlawanan Nasional ke Lakarambau dapat terwujud” kata wali kota.
Berkait hal ini, Wali Kota menyatakan penting melihat semangat kejuangan sosok Himayatuddin, sebagai seorang nasionalis, mengutamakan kepentingan umum darpada kepentingan pribadinya, melindungi bangsa dan negerinya, serta menguatkan nilai-nilai Sarapataaguna dlam dirinya. Letak kepahlawanan beliau salah satunya ada di sana,” kata wali kota.
Karena itu doktor ilmu pemeruntahan ini mengajak segenap mahasiwa di seantero Buton khususnya yang ada di Kota Baubau untuk menjadikan ‘sarapataaguna’ sebagai bentuk implementatif interaksi sosial di masyarakat dan mencontoh semangat Sutan Himayatuddin dalam menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negaranya.
Sementara itu, Rektor UMB – Dr. Wa Ode Alzarliani, Mmdalam sambutannya menyambut baik upaya dan usulan Lakarambau sebagai pahlawan nasional, dan itu merupakan suatu kebanggaan bila orang Buton juga memiliki pahlawan nasional. “Tugas kita semua di kampus ini adalah terus mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa kita mempunyai sosok pahlawan nasional yang patut dibanggakan.
Usai kuliah umum ini, dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) berkait peningkatan kualitas SDM antara Pemkot Baubau dan UMB Buton.
Kuliah umum ini dihadiri civitas akademika UMB dan ratusan mahasiwa di kampus tersebut (Adm)