SATULIS.COM, WAKATOBI – Pembangunan proyek penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN) tahap I Wakatobi, kini mulai rampung di kerjakan dan akan di lanjutkan ke pembangunan KSPN tahap II.
Plt Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sultra, Kusuma Wardhani, Minggu (19/11/2023) saat di temui mengatakan, kelanjutan KSPN tahap dua telah ditandatangani kontrak untuk penataan kawasan KSPN tahap II yaitu Water From Marina, Kecamatan Wangi-wangi dan kawasan Keraton Liya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan (Wangsel).
Kusuma Wardhani juga menjelaskan bahwa baik KSPN tahap I maupun tahap II menggunakan pinjaman dari Bank Dunia yang memerlukan versi dokumen yang sangat ketat, seperti dokumen amdal untuk menata Water From Marina dan UKL-UPL, serta dokumen sosial yang disusun oleh Pemda Wakatobi yang di dampingi konsultan dari Bank Dunia yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR.
“Mulai dari dokumen lingkungan salah satunya adalah untuk dokumen amdal dalam rangka menata water from Marina yang kedua UKL-UPL dalam rangka dokumen tersebut, kemudian ada juga dokumen sosial di sini di susun oleh pemda Wakatobi yang di dampingi oleh konsultan dari bank dunia yang ada kementrian PUPR,” katanya.
” Jadi total Insyaallah ada tujuh kegiatan kementrian PUPR dalam rangka mendukung KSPN di Wakatobi, di sini kita tidak akan bisa apabila tidak ada nahkoda yang mengarahkan dan mengerti sekali di area Wakatobi ini yakni pemda Wakatobi,” Jelasnya.
Di samping dokumen lingkungan dan dokumen sosial, pemerintah daerah kabupaten Wakatobi juga di wajibkan menyusun, Critical Habitat Assessment (CHA) dikarenakan perairan Wakatobi masuk wilayah konservasi meskipun yang akan tata di luar wilayah konservasi namun untuk tetap menjaga wilayah perairan yang masuk dalam wilayah konservasi pihak bank dunia tetap meminta pemda Wakatobi untuk mengusun CHA.
“Saat ini kita sudah ajukan ke bank dunia mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita akan mendapatkan wisbek apabila bank dunia setuju akan di keluarkan No Objection Letter (NOL) dari bank dunia, untuk dokumen lingkungan amdal maupun UKL-UPL dan dokumen sosial telah mendapat NoL dari bank dunia,” ujarnya.
Lanjutnya, selain melakukan penataan kawasan dalam rangka mendukung KSPN Wakatobi Kementerian PU-PR juga mendukung KSPN dari segi air minum dan sanitasi untuk air minum. ada di IKK Spam tomia tepatnya di kecamatan tomia timur lalu yang kedua Spam mendukung keraton liya yang ada di pulau wangi-wangi dan Saat ini yang sedang dalam proses pengajuan ke bank Dunia adalah optimalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wambea Male di pulau wangi-wangi, tempatnya di wangi-wangi selatan.
“Kita baru lakukan MC-0 ( perhitungan kembali) untuk IPLT atau instalasi pengolahan Lumpur Tinja di pulau tomia. Jadi lengkap pekerjaan kementrian PU PR dalam rangka mendukung kegiatan KSPN Wakatobi mulai dari penataan kawasan, Air minum hingga sanitasi,” paparnya.
Terkait progres pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN) tahap I di Kabupaten Wakatobi, mulai dari penataan kawasan Sombu Dive, Alun – alun Lapangan Merdeka, Fungka Toliamba, dan Danau Kapota. Tambah Kusuma Wardani, saat ini sudah hampir 100 persen dan saat ini pihaknya sudah melakukan Provisional Hand Over (PHO).
“Anggarannya untuk KSPN tahap satu itu kurang lebih Rp 300 milyar dan untuk tahap dua untuk water from siti dan keraton liya Rp 139 milyar lalu ada optimalisasi TPA wambea male yang masih dalam prosesdan di perkiraan sekitar Rp 16 milyar untuk TPA wambea male total untuk KSPN tahap dua di Perkiraan anggarannya Rp 150 milyar. Jadi total untuk KSPN tahap satu dan dua kurang lebih Rp 400 miliar,” paparnya. (Adm)
Penulis : Arjuno.