SATULIS.COM, KENDARI – Kapal Motor (KM) Ihsar dengan rute Kendari-Kaleroa, Sulawesi Tengah yang terbakar diperairan Tapulaga, Kecamatan Soropia ternyata melakukan pelayaran diluar jadwal.
Kepala KSOP Kendari Benyamin Ginting mengatakan, setelah melakukan penyelidikan terungkap beberapa fakta dibalik terbakarnya KM Ihsar. Selain berangkat lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan, ditemukan adanya muatan semen diatas kapal.
“Seharusnya berangkat jam 5 subuh, tapi mereka (KM Ihsar) berangkat jam 00.30 Wita dini hari,” ujar Benyamin Ginting.
Benyamin Ginting menambahkan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, Syahbandar, TNI/Polri dan nelayan setempat masih terus melakukan pencarian terhadap empat korban yang masih hilang.
Data sementara, total jumlah penumpang sekitar 72 orang. Rinciannya, 61 korban selamat, tujuh korban meninggal dunia dan empat lainnya dinyatakan hilang. Untuk korban tewas terdiri dari empat wanita, satu laki-laki dewasa dan dua anak-anak.
Diketahui, kapal penumpang KM Ihsar terbakar setelah bertolak dari Kota Kendari dan akan menuju pelabuhan Bungku, Sulawesi Tengah. Namun saat dalam perjalanan, tiba-tiba terdapat percikan api dari dalam kamar mesin dan tak mampu dipadamkan oleh dua anak buah kapal (ABK) yang berada didalam. (Adm)