Pasarwajo, SATULIS.COM – Bupati Buton La Bakry mengimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Buton agar mempercayakan pemilihan Wakil Bupati (Wabup) Buton kepada DPRD Buton.
“Pengangkatan Wabup Buton bukan lagi melalui pemilihan langsung oleh rakyat, ini berbeda,” ujarnya saat ditemui usai menghadiri acara Pekande-kandea bersama Gubernur Sultra dan Wali Kota Baubau, Jumat 12 Oktober 2018.
Dia menjelaskan, penentuan Wabup Buton tidak sama saat pemilihan Samsu Umar Abdul Samiun dan dirinya pada Pilkada Buton 2017 lalu yang dipilih langsung oleh masyarakat. Penentuan Wabup Buton saat ini dilakukan oleh partai politik pengusung.
Dikatakan, calon Wabup yang diajukan ke DPRD untuk dipilih, sepenuhnya merupakan kewenangan partai pengusung. “Sesuai undang-undang kalau Pilkada memang harus pilih tapi dalam kasus ini harus diusung parpol,” tuturnya.
Untuk itu, La Bakry mengimbau kepada masyarakat agar mempercayakan DPRD Buton sesuai mekanisme perundang-undangan yang berlaku. Apapun keputusan Parpol pengusung tidak akan dicampuri oleh pemerintah daerah.
Kata La Bakry, pemilihan Wabup melalui wakil rakyat di DPRD Buton sudah melalui mekanisme. Karena mereka adalah wakil masyarakat.
“Untuk saat ini penentuan wakil bupati di DPRD. Jadi kita semua percayakan ini pada wakil kita di DPRD,” tuturnya.
Partai pengusung Oemar-Bakry yang dipimpin PAN telah mengusulkan dua nama sebagai calon wakil bupati Buton, yakni Iis Eliyanti yang merupakan bendahara DPD PAN Buton sekaligus anggota DPRD Buton. Satu nama lainnya adalah Rian siombiwi, SE sekretaris partai demokrat.
Senada dengan La Bakry, Ketua DPRD Buton, La Ode Rafiun mengatakan, pengusulan calon wakil bupati Buton sepenuhnya merupakan kewenangan partai pengusung. Dalam hal ini, PAN tidak melihat dalam kerangka putra daerah, tetapi dalam konteks kader partai.
“Ibu Iis Eliyanti adalah kader PAN dan namanya diusul langsung oleh DPP setelah melalui rapat. Itu adalah keputusan partai dan saya harus laksanakan itu,” tegas Rafiun yang juga ketua DPD PAN Buton. (Adm)
Sumber : inilahSultra