SATULIS.COM, BUTON – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara, Agista Ariany Ali Mazi, SE, melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Buton. Kedatangan Ketua TP PKK Provinsi Sultra itu, meresmikan bangunan Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) Tenun Wabula, di Desa Wabula, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton, Kamis (05/03/ 2020).
Peresmian bangunan tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Buton, La Bakry, Sekretaris Daerah (Sekda) Buton, LM Zilfar Djafar, Ketua Dekranasda Kabupaten Buton, Delia Montolalu La Bakry, Pengurus Dekranasda Provinsi Sultra, Forkopimda, Anggota DPRD Buton, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bank Sultra Cabang Pasarwajo, Camat Wabula, M. Basri, dan masyarakat Wabula.
Dalam sambutannya Agista memaparkan Dekeranasda merupakan wadah berhimpunnya segenap pemangku kepentingan dan pencinta seni kerajinan yang memiliki tujuan menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diperlukan pembinaan dan kemitraan baik dari pemerintah daerah maupun pihak lain yang konsen dengan seni kerajinan.
“Dekranasda Prov. Sultra periode tahun 2018-2023 telah menetapkan 3 program unggulan yakni Pengembangan kerajinan Berbasis Budaya Lokal, Peningkatan kualitas Produk, SDM Perajin dan Pemasaran serta Pengembangan Desa Wisata Berbasis Kerajinan,” urai Ketua KONI Sultra ini.
Lebih lanjut Ketua TP PKK Provinsi Sultra ini menguraikan ketiga program tersebut merupakan wujud partisipasi Dekranasda dalam mendukung terwujudnya lima pilar utama Program Pemerintah Provinsi menuju Sultra Emas.
Agista juga memuji potensi Kabupaten Buton yang memiliki potensi kerajinan yang sangat besar, baik itu SDM perajin maupu SDA sebagai sumber ketersediaan bahan baku kerajinan kerajinan yang melimpah.
“Beberapa jenis kerajinan masyarakat kita yang sudah memiliki pasar tersendiri seperti tenun yang terkonsentrasi di desa Wabula dan dibeberapa desa lainnya, serta anyaman tikar dan nentu yang membutuhkan pembinaan dan pengembangan baik desain, kualitas produksi serta pewarnaan,” katanya.
Menurut Agista program pembinaan perajin akan berhasil apabila mendapat dukungan dari instansi terkait disetiap tingkatan, para pemangku kepentingan serta masyarakat.
“Pembangunan gedung sentra IKM Tenun, Desa Wabula, Sentra IKM Pengolahan Hasil Laut Desa koholimombono serta Sentra Kerajinan Anyaman Desa Tumada yang Insya Allah akan kita resmikan secara simbolis sesaat nanti, adalah merupaka wujud perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan industri kerajinan di Kabupaten Buton,” katanya.
Menurutnya kemegahan gedung gedung sentra kerajinan ini tidak akan berarti, apabila para perajin tidak dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
“Jadikanlah gedung sentra pengembangan IKM ini sebagai pusat Informasi pasar kerajinan, laboratorium pengembangan pewarna alam serta pengembangan teknologi kerajinan lainnya,” papar Agysta.
Dia juga berharap agar para perajin untuk aktif mencari peluang pasar, dengan memanfaatkan teknologi informasi, memperhatikan perkembangan produk-produk yang sedang trend dengan tidak meninggalkan kearifan lokal daerah masing-masing.
Berbagai tantangan yang perlu diantisipasi dalam kerajinan kedepan yakni, kualitas SDM perajin, akses permodalan, teknologi dan regenerasi perajin.
“Semoga dengan adanya sentra pengembagan IKM yang berada di tiga desa di Kecamatan Wabula, maka ke empat tantangan pengembangan industry kerajinan diatas dapat diatasi secara bertahap serta dapat meningkatan kualitas serta produktivitas para perajin,” urainya.
Pada kesempatan yang sama Bupati Buton, Drs. La Bakri, M.Si menyampaikan rasa bangga dan sangat berterima kasih atas kunjungan Ketua Dekranasda Propinsi Sulawesi Tenggara di Kabupaten Buton dimana posisi Kecamatan Wabula yang dikunjungi tersebut terletak di ujung sebelah Barat Kabupaten Buton yang dengan laut Banda.
“Industri tenun yang ada di Kecamatan Wabula bukan saja sebagai sebagai kebanggaan bagi orang Wabula sebagai warisan leluhur, tapi juga merupakan kebanggaan masyarakat Buton yang memiliki ciri khas dan corak tenuna tersendiri,” kata Politisi Golkar ini. (Adm)