SATULIS.COM, Baubau – Menyambut era new normal di masa pandemik covid-19, kota Baubau mengalami inflasi sebesar 0,73 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 103,94. Informasi itu dilaporkan langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kota Baubau kepada media, Senin (3/8/2020).
Kepala BPS Baubau, Sudirman dalam press release menjelaskan dari 90 kota, 61 kota mengalami deflasi dan 29 kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi tercatat di Timika (Provinsi Papua) 1,45 persen. Sementara deflasi terdalam tercatat di Manokwari (Provinsi Papua Barat) -1,09 persen dengan IHK 107,21.
Untuk kota Baubau, komoditi terbesar penyumbang inflasi dipengaruhi naiknya sebagian besar indeks harga kelompok pengeluaran tiga sektor diantaranya yaitu kelompok transportasi sebesar 2,77 persen,
kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,92 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,46 persen.
Perlu diketahui, Mulai Januari 2020, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2018=100. Ada beberapa perubahan mendasar dalam penghitungan IHK tahun dasar 2018=100 dibandingkan IHK 2012=100.
Khususnya dari sisi cakupan, klasifikasi pengelompokan komoditas, metodologi penghitungan IHK, paket komoditas, dan diagram timbang.
Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2018 yang dilaksanakan oleh BPS, sebagai salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2018 mencerminkan perubahan pola konsumsi masyarakat yang terjadi di Indonesia.
Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender tercatat 0,40 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) tercatat 0,25 persen.
Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama Juli 2019 tercatat 1,18 persen, tahun kalender (Desember-Juli 2019) sebesar 4,11 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Juli 2019 terhadap Juli 2018 tercatat 0,80 persen. (Adm)