SATULIS.COM, BAUBAU – Kongres I Himpunan Pemuda dan Perempuan Kepulauan Buton (Hipton) berjalan lancar dan hikmat di aula Mr Keen, Sabtu (30/01/2021). Kongres Hipton I ini mengangkat tema “Bersama Membangun Kepton untuk Indonesia Maju”.
Kongres dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa.
Dalam kongres tersebut, Yulia Samsu Umar Abdul Samiun terpilih secara aklamasi untuk periode 2021/2026. Seluruh anggota dan peserta yang hadir, bersatu serta sepakat memilih Yulia Umar Samiun.
“Alhamdulillah di kongres ini semua bisa bermusyawarah dan bisa memilih dengan kelegowoan hatinya, dan inilah yang kita coba mewujudkan Hipton, bisa lho musyawarah mufakat, tidak pakai voting,” jelasnya.
Wanita yang akrab disapa Lia Umar Samiun ini menambahkan, seluruh anggota Hipton duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dan menyatu dalam ikatan persaudaraan.
Lantas apa program Lia Umar Samiun dalam kepemimpinan mendatang?
“Membikin anggota dan masyarakat luas bahagia,” jawab Lia Umar Samiun.
Lebih lanjut kata Yulia, sesuai dengan roh lahirnya Hipton, maka sebagai organisasi kemasyarakatan dan kemanusiaan, Hipton akan selalu turun ke masyarakat guna melihat permasalahan yang terjadi.
“Selain itu, akan dilakukan pemberdayaan bakat, bukan hanya untuk anggota, tetapi juga masyarakat luas yang berujung pada perbaikan ekonomi,” kata Yulia.
Di lokasi yang sama, peserta Kongres I Hipton, Asrun Tandena mengaku senang dengan terpilihnya Lia Umar Samiun menjadi ketua. Gaya kepemimpinan Lia Umar Samiun kedepannya dinilai khas dan milenial.
“Pertama orangnya low profile, berwibawa, dan mampu menampung aspirasi banyak anggota. Saya yakin figur kepemimpinannya, mampu menyerap aspirasi emak-emak, bahasanya milenial mudah dimengerti semua lapisan, tidak berkesan menggurui,” kata Asrun yang juga ketua bidang teknologi dan informasi.
Hal senada juga disampaikan Muhammad Taufan Achmad. Dia yakin masyarakat Leptin cocok dengan gaya kepemimpinan Lia Umar Samiun
“Bagus. Bahwa sesuatu yang beda, secara keseluruhan pengelolaan organisasi lebih hidup, lebih berasa, rasanya karena saya di dalam Hipton ada geliatnya,” tutur pengacara kondang Kepton ini. (Adm)
Peliput : Gunardih Eshaya