Mola Utara Ditetapkan Jadi Desa Tanggap Bencana Peduli Stunting

123
Ketgam: Bupati Wakatobi, H Haliana saat melakukan launching pilot project desa tanggap (gagah) Bencana Peduli Stuntig, Desa Mola Utara. Hadir juga, Wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud, Sekda Wakatobi, H. La Jumadin, Ketua TP-PKK kabupaten Wakatobi, Hj Eliati Haliana. Foto : Arjuno/ SATULIS.COM

SATULIS.COM, WAKATOBI – Desa Mola Utara, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan (Wangsel) ditetapkan ditetapkan sebagai pilot projects Desa Tanggap Bencana Peduli Stunting. Hal itu dilakukan Pemerintah Kabupaten Wakatobi guna melakukan pencegahan dan penurunan stunting.

Bupati Wakatobi, H Haliana mengatakan pencegahan dan penurunan stunting di Indonesia merupakan satu dari lima isu nasional dalam bidang kesehatan. Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menunjukkan prevalensi (tingkat penyebaran) stunting di Indonesia sebesar 30,8 persen atau 1 dari 3 balita di Indonesia terkena stunting.

Khusus di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), prevalensi stunting sebesar 36,46 persen, sedangkan untuk Kabupaten Wakatobi berdasarkan hasil pemantauan status gizi tahun 2017 sebesar 26,34. persen. Angka tersebut masih dibawah angka nasional, bahkan Kabupaten Wakatobi berada pada posisi paling rendah se-Sultra.

- Advertisement -

“Tidak boleh kita merasa puas. Sebab, angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 sebesar 22,59 persen. Hal inilah menjadikan Kabupaten Wakatobi pada tahun 2019 sampai saat ini menjadi lokasi khusus,” ungkapnya, Minggu (27/2/2022).

Dijelaskannya, saat ini perhatian pemerintah pusat masih dalam pencegahan dan penurunan stunting, sehingga pada tahun 2021 Pemda Wakatobi telah menetapkan 28 desa/kelurahan menjadi lokasi masalah stunting dan salah satunya adalah Desa Mola Utara yang telah masuk dalam pilot project percepatan penurunan stunting.

Disamping itu, untuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masa Pandemi Covid-19 juga merupakan program unggulan bidang kesehatan TP-PKK Pusat. Dimana pilot project tersebut bertujuan untuk menggerakkan dan mengedukasi masyarakat dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang sehat dengan kualitas lingkungan yang baik dan perencanaan berkualitas.

“TP-PKK sebagai mitra pemerintah dapat lebih giat dalam upaya percepatan berbagai masalah di bidang kesehatan,” urainya.

Baca Juga :  Danrem 143 Halu Oleo Bantu Nenek Sebatang Kara di Wakatobi

Di kesempatan itu pula, Haliana mengajak seluruh stakeholder di lingkup Pemda Wakatobi untuk bersama-sama membangun komitmen dalam percepatan penurunan stunting. Sehingga masalah stunting di Kabupaten Wakatobi khususnya dapat teratasi dengan baik.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Wakatobi, Eliati Haliana menjelaskan bahwa Desa Mola Utara merupakan salah satu dari 21 desa/kelurahan yang ada di Wilayah Kecamatan Wangsel Desa Mola Utara yang masuk dalam perkampungan suku Bajo. Sebagian besar penduduknya hidup di atas permukaan air laut. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.009 jiwa, memiliki Kepala Keluarga (KK) sebanyak 319.

Dari 319 KK tersebut tercatat 197 KK masih tergolong keluarga pra sejahtera. Dengan data jumlah balita sebanyak 94 orang.

“Desa Mola Utara memiliki data balita stunting sebanyak 9 orang. Kondisi itulah yang menjadi salah satu alasan terpilihnya Desa Mola Utara sebagai wilayah pilot project pelaksanaan kegiatan gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana di Kabupaten Wakatobi,” tuturnya.

Penulis : Arjuno
Editor : Hariman

Komentar