SATULIS. COM, BAUBAU – Dalam rangka perayaan Haroana Baubau 2024, Bappeda Kota Baubau menggelar Kelas Literasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, pelajar, dan mahasiswa mengenai proses perencanaan pembangunan di kota Baubau.
Tampil sebagai narasumber utama dalam acara tersebut yakni Kepala Bappeda Baubau Dr. Dahrul Dahlan, S.STP, M.Si, dan Para Kepala Bidang. Sebagian besar informasi yang disampaikan menjelaskan berbagai capaian pembangunan serta perencanaan yang akan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Baubau.
“Kita berupaya untuk memberikan informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat tentang Perencanaan Pembangunan di Kota Baubau. Momen ini kami nilai sangat tepat untuk membuka kelas literasi,” kata Dahrul Dahlan Rabu (16/10/2024).
Ia menambahkan, kegiatan literasi dilakukan dalam momen Baubau Expo Haroana Baubau karena momen ini melibatkan banyak masyarakat. Dalam sepekan terakhir, momen Haroana Baubau menyambut Hari Jadi Baubau ke 483 dan HUT Kota Baubau ke 23 sebagai daerah otonom.
“Disini kita pastikan, Bappeda akan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mengenal perencanaan Pembangunan yang kita telah programkan. Masyarakat bisa memberikan saran masukan dan pertanyaan tentang Perencanaan Pembangunan Daerah. Utamanya yang menjadi program unggulan kita di Kota Baubau,” kata Dahrul lagi.
Pj Wali Kota Baubau H Muh Rasman Manafi mengharapkan, masyarakat memiliki pengetahuan tentang kegiatan pembangunan. Ia memberikan kesempatan kepada seluruh OPD untuk berinovasi agar memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita menekankan setiap OPD harus punya inovasi, masyarakat diberi kemudahan dalam pelayanan. Mereka harus menjadi bagian dari kegiatan pembangunan. Sehingga bisa memberi kontribusi,” kata Rasman Manafi.
“Salah satu yang menjadi focus pengenalan Program adalah Posisi Baubau sebagai Hub Maritim. Baubau memiliki sejarah panjang sebagai pusat maritim dan perdagangan. Letaknya yang strategis di antara jalur pelayaran utama di Indonesia menjadikan Baubau sebagai salah satu hub maritim penting, terutama dalam konteks sejarah Kesultanan Buton dan perdagangan antar pulau di Nusantara. Ini harus diterjemahkan oleh seluruh OPD dan harus dipahami oleh masyarakat,” katanya.
Marfudin, seorang tokoh pemuda Kota Baubau memberi masukan kepada pemerintah agar perencanaan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Bukan hanya sekedar perencanaan untuk memenuhi target proyek. Sedangkan kebutuhan vital masyarakat diabaikan.
“Saya kira bagus kalau masyarakat dilibatkan, minimal diberikan sosialisasi tentang program pemerintah. Karena jujur saja, ada sebagian masyarakat yang tertutup dan tidak berani menyampaikan keluhan kepada pemerintah,” kata Marfudin. (Adm)