SATULIS.COM, BAUBAU – Survei MTS (Media Treck dan Strategi) menempatkan Yulia Rahman-Muhamad Ridwan sebagai pasangan dengan elektabilitas tertinggi dengan presentasi 26,1 persen. Pasangan dengan Jargon KAMALI ini melampaui pasangan HYF-WHB, Monida, Ari-Yasin dan Matahari.
Terkait hasil itu, ketua tim kerja KAMALI, Gunardih Eshaya mengatakan, pihaknya akan terus berjuang dan berkampanye keliling Kota Baubau. KAMALI tak akan mengubah gaya kampanye yang sudah dijalankan 2 bulan terakhir ini.
“Yang pertama, tentunya kami ucapkan alhamdulillah. Sebenarnya kami tidak kaget dengan hasil survey ini, karena KAMALI terus turun ke akar rumput, menyapa masyarakat dari hati ke hatihati. Khan kelihatan dari setiap sosialisasi yang dilakukan KAMALI, selalu dibanjiri pendukung yang datang dengan riang gembira,” kata Gunar Eshaya, Sabtu (16/11).
Gunar Eshaya sangat optimistis jika paslon nomor urut 2 akan memenangkan pilwali Kota Baubau dengan selisih suara minimal 10 persen.
Menurutnya, setiap kegiatan sosialisasi Paslon KAMALI selalu dihadiri massa yang membludak. Berbeda dengan calon lain, yang datang pada acara sosialisasi KAMALI adalah para pendukung yang namanya terdapat dalam plasma KAMALI. Hebatnya lagi, mereka yang datang merupakan perwakilan kepala keluarga dari plasma di kelurahan tempat sosialisasi berlangsung.
“Menandakan kesadaran masyarakat kota Baubau akan politik semakin tinggi. Masyarakat sadar, calon independen merupakan calon alternatif ditengah krisis kepercayaan terhadap parpol. Hadirnya KAMALI sebagai calon independen adalah bukti nyata bahwa keberadaan KAMALI diinginkan oleh masyarakat,” beber Gunar Eshaya.
Dikatakan Gunar Eshaya, sudah selayaknya masyarakat menjatuhkan pilihan pada paslon no urut 2. Itu karena KAMALI bisa lebih bebas dalam memimpin daerah untuk berlaku fair dan transparan serta lebih bebas menerapkan kebijakan publik. Tidak terikat oleh perjanjian yang harus dipenuhi ke partai politik selayaknya calon lain yang diusung oleh Parpol.
KAMALI harus menempuh jalan panjang. Lebih awal terlibat dalam tahapan Pilkada ketimbang calon lain yang menempuh jalur Parpol. Semua itu dilalui KAMALI dengan sabar dan ikhlas karena KAMALI lebih memilih berkoalisi dan berkomitmen dengan masyarakat. Rela meninggalkan modal dua kursi DPRD Baubau yang dimiliki.
KAMALI sadar dan paham bahwa hakikat demokrasi itu adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Bahwa dalam alam demokrasi, suara rakyat adalah suara Tuhan. Itu kenapa KAMALI lebih ingin berkoalisi dengan rakyat.
“KAMALI Lebih memilih berbagi dengan masyarakat dari pada harus membayar mahar partai yang pada akhirnya hanya dinikmati oleh segelintir petinggi Parpol,” beber Gunar Eshaya.
Gunar Eshaya yang juga merupakan seorang wartawan mengatakan, perjalanan panjang KAMALI sampai dengan titik ini menjadi pasangan calon walikota dan wakil walikota Baubau, semua itu tidak lepas dari peran serta utamanya sumbangsih KTP yang dengan rela dan penuh kesadaran masyarakat kumpulkan.
Sadar dan tidak sadar, Paslon KAMALI adalah buah dari perjuangan yang dimulai dan dibangun sendiri oleh masyarakat Baubau. Tim Kerja KAMALI hanya menerima amanah secara adminstrasi dari masyarakat yang memberikan dukungan.
“Olehnya itu, mari masyarakat Baubau dari seluruh penjuru, bersama kita tuntaskan perjuangan ini. Bersama kita geser paradigma berpikir bahwa koalisi partai tidak lebih penting, tidak lebih hebat dari koalisi Rakyat. Bersama kita cipta dua sejarah sekaligus dengan memenangkan Paslon nomor urut 2, Yulia Rahman – Muhammad Ridwan sebagai Walikota Independen pertama dan Walikota Perempuan Pertama di Kota Baubau. Kemenangan Kamali, kemenangan Rakyat,” tutup Gunar Eshaya. (Adm)