Jumat, Mei 16, 2025

Spesies Baru Kadal Buta Asal Pulau Buton Ditemukan Peneliti BRIN

SATULIS.COM, Baubau – Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan dan mendeskripsikan satu spesies baru kadal buta, yang berasal dari Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Spesies tersebut diberi nama Dibamus oetamai, dan merupakan fauna endemik dengan ciri khas unik yang membedakannya dari kerabat terdekatnya.

Menurut Awal Riyanto, Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, hewan ini termasuk ke dalam kelompok reptil bawah tanah (fosorial) yang bentuk tubuhnya menyerupai cacing, memiliki mata yang mengalami penyusutan fungsi (terdegenerasi), dan tidak berkaki pada betina, sementara jantan memiliki kaki sisa berbentuk flap kecil.

“Genus ini tersebar luas dari Asia Tenggara hingga Papua Nugini, tetapi banyak spesiesnya masih kurang dipelajari karena kelangkaan spesimen dan kebiasaannya yang tersembunyi,” ungkap Awal, dilansir dari Antara, Rabu (14/5/2025).

Sebelumnya, populasi kadal buta di wilayah timur Indonesia termasuk Sulawesi, Maluku, dan Papua dianggap termasuk dalam satu spesies, yakni Dibamus novaeguineae. Namun, hasil analisis morfologi dan distribusi geografis terbaru menunjukkan bahwa populasi dari Pulau Buton memiliki karakteristik yang unik, yang membedakannya dari spesies lain dalam genus yang sama.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh pers nasional, spesies ini dinamai Dibamus oetamai, merujuk pada Jakob Oetama, pendiri salah satu media ternama di Indonesia. Nama lokal yang diusulkan adalah Kadal Buta Buton.

Awal menjelaskan bahwa spesies kadal buta dari Pulau Buton ini memiliki panjang tubuh maksimum (dari moncong ke kloaka) sekitar 145,7 mm, dengan struktur sisik kepala khas – di antaranya tidak adanya sutur rostral di sisi medial dan lateral, serta ukuran frontal yang lebih besar dibandingkan frontonasal. Tubuhnya dihiasi dua hingga tiga pita berwarna terang, dan hidup di kawasan hutan hujan muson di Pulau Buton pada ketinggian di bawah 400 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga :  MTSN 1 Baubau Cetuskan Sejumlah Program Unggulan

Penemuan ini, menurut Awal, merupakan kontribusi penting terhadap pengetahuan tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya dari kelompok reptil bawah tanah yang masih jarang diteliti. Ia menekankan bahwa temuan ini membuktikan bahwa wilayah Wallacea, termasuk pulau-pulau kecil seperti Buton, menyimpan kekayaan hayati yang belum sepenuhnya terungkap.

“Temuan ini (kadal buta dari Pulau Buton) menunjukkan bahwa masih banyak keragaman reptil Indonesia yang belum terungkap, terutama di wilayah Wallacea yang menjadi hotspot keanekaragaman hayati,” pungkas dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles