SATULIS.COM, BAUBAU – Jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara diserah terimakan dari Komisaris Besar Polisi La Ode Aries El Fathar, S.IK ke AKBP Bambang Wijarko, S.IK.
La Ode Aries El Fathar dimutasi dengan jabatan baru sebagai Direktur Narkoba Polda Sulawesi Selatan menggantikan Kombes Pol Yani Sudarto, SIK. Sedangkan AKBP Bambang Wijarko sebelumnya sebagai Kabagbinopsnal Polda Nanggoroe Aceh Darusalam (NAD).
Karolog Polda Sultra berganti dari Kombes Pol Made Sutersen, SH ke pejabat baru Kombes Pol Leo Joko Triwibowo, SIK yang sebelumnya sebagai Kapolresta Pontianak, Polda Kalimantan Barat.
Serah terima jabatan yang berlangsung dalam tatanan protokol kesehatan karena pandemi virus Corona dipimpin Kapolda Sultra Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya, SH, Selasa.
“Mutasi pejabat lingkup Polri lumrah sebagai ruang promosi karir. Anggota Polri siap mengemban amanah di mana saja dan kapan saja,” kata Kapolda Yan Sultra.
Menilik sosok Kombes Pol La Ode Aries El Fathar, S.IK yang didampuk menjadi Direktur Narkoba Polda Sulawesi Selatan dengan karakter luwes dan harmoni menjadi dambaan semua pihak.
Baginya menjadi anak buah ataupun atasan tingkat kewilayahan, seperti Kapolsek, Kapolres hingga Direktur diterima sebagaimana amanah.
“Saya pegang teguh pesan Mancuana (bahasa Wolio, Buton: orang tua, bapak) bahwa nikmati hasil keringatmu. Jangan mengambil hak orang lain. Ini pesan orang tua saya,” kata La Ode Aries alumni Akpol Tahun 1994.
Awam mengenal polisi identik dengan aparat penegak hukum. Menangkap orang (pelanggar hukum) itulah kerja polisi. Tetapi seiring waktu institusi kepolisian tidak pernah berhenti mereformasi diri sebagai pelayan masyarakat.
La Ode Aries yang mengawali karir korps Bahangkara tahun 1995 di Polres Fak Fak Papua tidak memiliki iming iming berlebihan.
“Bagi saya hidup ini biar mengalir seperti air. Apa yang ada di tangan kita itulah yang kita pertanggungjawabkan. Anak buah dan komandan adalah posisi dalam institusi. Sebagai abdi negara sama-sama memiliki tanggungjawab,” putra dari pasangan La Ode Zainoeddin dan Tamriah.
Setelah meniti karir mulai dari Papua, Nanggoroe Aceh Darusalam, Jogya, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri hingga tahun 2009 mendapat tugas di kampung halaman di Polda Sulawesi Tenggara.
Kala itu La Ode Aries sebagai putra daerah memiliki tanggungjawab moril mencairkan dinamika kalangan mahasiswa dengan peran kepolisian sebagai penegak hukum, pelindung masyarakat dan pelayan masyatakat.
Pendekatan persuasif dibangun La Ode Aries dengan elemen organisasi kemahasiswaan, antara lain Universitas Haluoleo, IAIN Kendari, Universitas Muhamadyah Kendari, Universitas Sulawesi Tenggara dan perguruan tinggi lainya di daerah itu.
Dua tahun bertugas pada Direktorat Reserse Polda Sultra kemudian mengemban amanah sebagai Kapolres Kolaka Utara tahun 2011.
Polres pemekaran dari Polres Kolaka yang berbatasan dengan Provinsi Sulawes Selatan tentu bergelimang keterbatasan.
Semangat kerja dan inovasi terus berkobar. Fasilitas kantor daerah otonom yang serba terbatas tidak menjadi hambatan melayani masyarakat yang heterogen.
“Keterbatasan itulah yang menjadi pemicu membuat terobosan agar kantor Polres Kolaka Utara berubah. 80 persen kantor Polres Kolaka Utara yang megah hari ini dibangun dengan sumber pembiayaan swadaya,” kata suami dari Waode Ndolasi.
Berdasarkan perencanaan anggaran pembangunan Polres Kolaka Utara ditaksir Rp9 miliar bukanlah dana sedikit.
“Saya tidak boleh serakah. Saya harus ingat pesan Mancuana (bahasa Wolio, Buton:orang tua) hidup harus bermanfaat untuk orang lain dan negara ini. Itulah spirit saya,” kata ayah dari 3 orang anak tersebut.
Sinergi berkelanjutan
Secara terpisah Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH mengatakan sinergitas jajaran Forkopimda yang terjalin baik menstimilus kondusivitas daerah dalam menyelenggarakan pembangunan dan sosial kemasyarakatan.
“Sinergitas anggota Forkopimda Sultra yang baik adalah nilai yang tidak terukur. Harmonisasi anggota Forkopimda dengan segenap elemen masyarakat Sultra wajib dipelihara,” kata Gubernur Ali Mazi pada suatu kesempatan.
Seperti sosok La Ode Aries patut mendapat apresiasi atas kepiawaian memupuk silaturahmi dengan kalangan mahasiswa.
“Sedikit orang yang tahu bagaimana langkah-langkah La Ode Aries menyerap aspirasi adik-adik mahasiswa. Sebagai putra daerah memiliki tanggungjawab moril mengeratkan elemen generasi muda intelektual dengan kepolisian,” kata Ali Mazi.
Wartawan senior Muh. Djufri Rachim mengatakan La Ode Aries El Fathar dikenal bijaksana dan hangat, khususnya di kalangan insan pers.
“Pers dan Kepolisian sama-sama mengemban amanah publik pada lini tugas dan tanggungjawab yang berbeda tetapi tidak terpisahkan. Selamat dan sukses La Ode Aries ditempat tugas yang baru sebagai Direktur Narkoba Polda Sulsel,” kata Djufri Rachim yang juga pimpinan media Sultrakini.Com. (adm)