Jumat, November 22, 2024

– HUT Pasarwajo ke-17 – Pembangunan SDM Jadi Prioritas Utama

SATULIS.COM, Buton – BUPATI Buton, Drs La Bakry MSi, menyadari di balik keberhasilan pembangunan di Kabupaten Buton saat ini masih ada kekurangan. Karena itu, lima tahun ke depan pihaknya bersama Wakil Bupati Buton, Iis Elianti, akan terus meningkatkan sejumlah proritas sesuai dengan
visi-misi kepemimpinannya.

Beberapa prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan, kata La Bakry, yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik pendidikan dan kesehatan serta pemberdayaan perempuan. Peningkatan daya saing daerah yang berkelanjutan melalui peningkatan infrastruktur daerah peningkatan nilai tambah ekonomi produk unggulan daerah.

Pelestarian dan pengembangan nilai dan aset budaya serta reformasi birokrasi melalui peningkatan pelayanan publik, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung guna lancarnya kegiatan pemerintahan.

Semua prioritas tersebut, jelas La Bakry, membutuhkan dukungan penganggaran yang tidak sedikit.

“Oleh karena itu kita terus berupaya untuk meningkatkan kinerja anggaran pendapatan dan belanja daerah dengan menggali berbagai potensi sumber pendapatan daerah, baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan, maupun pinjaman daerah,” tuturnya.

Bupati Buton, Drs La Bakry memberikan arahan kepada peserta seleksi kompetensi dasar CPNS Kabupaten Buton Formasi tahun 2019 (Satulis/Istimewa)

Diakuia La Bakry, pembangunan sumber daya manusia merupakan bidang yang sangat strategis bagi kemajuan sebuah daerah terutama dalam peningkatan daya saing daerah. Oleh karenanya pembangunan sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas utama dalam kebijakan pembangunan daerah yang direalisasikan dalam berbagai sektor pembangunan yang meliputi sektor pendidikan, sektor kesehatan, dan sektor keagamaan.

Ia menilai ketiga sektor pembangunan di atas menunjukkan hasil yang lebih baik. Hal ini ditunjukkan pada angka indeks pembangunan manusia tahun 2017 mencapai angka 64,47 meningkat dari 63,69 pada tahun 2016.

Bupati Buton, Drs La Bakry membuka acara bulan mutu karantina tahun 2020. (Satulis/Istimewa)

Tahun 2018 mengalami peningkatan menjadi 65,08, sedangkan angka tahun 2019 diperkirakan mengalami kenaikan dengan pertimbangan beberapa intervensi pada sektor-sektor terkait sebagai indikator pembangunan manusia. Dan pada tahun 2020 akan terkoreksi sangat menurun karena dampak dari pandemi Covid 19.

Namun dibalik beberapa kemajuan tersebut, kata La Bakry lagi, pihaknya menyadari bahwa pada bidang peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan di antaranya stunting dan Covid-19.

Masalah stunting dan Covid-19, urainya, adalah masalah yang menjadi tanggung jawab bersama semua elemen masyarakat. Pemerintah sangat meyakini kekuatan yang dimiliki tak akan mampu tanpa kerjasama bersama. Stunting berdampak jangka panjang, yaitu tingkat kecerdasan dan tumbuh kembang bayi, sedangkan Covid-19 sangat berdampak kepada kesehatan, ekonomi, dan sosial.

Tentunya kedua masalah tersebut harus diantisipasi tanpa melupakan masalah lain yang berdampak. Pada tahun-tahun sebelumnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan konektivitas antar wilayah dalam rangka meningkatkan arus barang dan jasa dari sektor produksi ke pasar maka kebijakan yang dilakukan adalah dengan memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur pada kawasan kawasan strategis.

Pembangunan infrastruktur pada berbagai wilayah juga dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah.

Baca Juga :  Serahkan SK 51 Kepsek, Bupati La Bakry Tegaskan Tidak Ada Pungutan

“Pada tahun 2020 yang lalu sebelum Covid-19, kita juga konsen ada pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, namun karena kondisi pandemi, maka sangat berpengaruh pada rencana awal kecuali infrastruktur bidang kesehatan dan pendidikan,”
tutur La Bakry. (***)

Ditengah Pandemi Covid-19, La Bakry Tetap Optimis
SATULIS.COM, Buton – Meski di tengah mewabahnya Virus Corona atau Covid-19, Hari Ulang Tahun (HUT) Pasarwajo yang ke-17 sebagai ibukota Kabupaten Buton tetap digelar. Pada Selasa (9/6), DPRD Buton mengadakan sidang paripurna mendengarkan pidato Bupati Buton Drs La Bakri MSi.

Besoknya, Rabu (10/6) digelar upacara di lapangan eks Kantor Bupati Buton. Upacara tersebut diselenggarakan dengan kondisi tidak seperti bisa. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang melanda tanah air hingga dunia hari ini. Pemberlakuan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dalam memutus mata rantai Covid-19.

Dalam acara ini, sekaligus merefleksi sejarah perjalanan pembangunan Kabupaten Buton. Hal ini sebagai bentuk apresiasi, Bupati Buton, La Bakry terhadap hasil-hasil pembangun yang dilakukan para pemimpin Kabupaten Buton terdahulu.

Dalam pidatonya, pasangan Wakil Bupati Iis Elianti itu menjelaskan dinamika pembangunan mengalami pasang surut, hal itu yang membuatnya harus tangguh dalam menghadapi berbagai cobaan yang menimpah daerah ini.

Bupati Buton, Drs La Bakry mendampingi Ketua PKK Provinsi Sultra, Agista meresmikan salah satu bangunan Sentra IKM di Kabupaten Buton. (Satulis/Istimewa)

Kata dia, tidak dapat pungkiri, modal pembangunan baik berupa sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDM) di Kabupaten Buton sangat berlimpah yang dikaruniakan oleh Allah SWT.

Semua modal pembangunan tersebtu, kata dia, melalui tangan trampil dan bijaksana dari pemimpin-pemimpin daerah ini, telah mampu mengantar Kabupaten Buton saat ini. Tidak bisa dinafikan, telah dilakukan para pendahulu. Hal ini menjadi modal besar dalam pembangunan Kabupaten Buton.

Untuk itu, La Bakry mengingatkan kembali akan sejarah pembangunan daerah ini, untuk dikenang dan diingat dalam rangka mendorong dan menjadi motifasi agar semua dapat bekerja dalam mengisi pembangunan di daerah ini, sebagai wujud nyata meneruskan cita-cita para pendahulu.

“Untuk itu, melalui kesempatan yang berbahagia ini, pada upacara yang sederhana namun sakral ini, saya selalu mengingatkan kepada kita semua untuk selalu banyak bersyukur dan selalu berdoa dan berdzikir, bertafakur kepada Allah SWT sehingga makna pelaksanaan upacara hari ini dapat kita rasakan dan amalkan dan bukanlah seremonial belaka,” ujarnya.

Bupati Buton, Drs La Bakry berbincang dengan Kapolres Buton usai upacara perayaan HUT Pasarwajo sebagai Ibukota Kabupaten Buton ke -17. (Satulis/Istimewa)

Lantas, Bupati menjelaskan pelaksanaan peringatan tahun ini telah memasuki usia yang tidak muda lagi, banyak keberhasilan namun tidak dapat pula menafikan hal-hal yang belum terlaksana. Tentunya, disamping berbagai keberhasilan yang sudah diperoleh, masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk meraih masa depan yang lebih baik lagi.

Beberapa prioritas pembangunan sudah dilakukan. Peningkatan kualitas SDM telah ditingkatkan dengan berbagai intervensi, seperti pembangunan sekolah dan segala infrastruktur pendukung seperti laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas pendukung lainnya.

Baca Juga :  Gelaran Porprov Sultra 2022, Prestasi Olahraga dan Geliat Ekonomi Meningkat

Pada bidang kesehatan juga telah memiliki Puskesmas dan rumah sakit terakreditas bintang tiga yang dapat bersaing dengan daerah lain dalam pelayanan. Semua perkembangan tersebut tentunya mendongkrak peningkatan indeks pembangunan manusia.

Namun demikian ia menyadari bahwa pada sektor ini masih banyak tantangan yang harus dibenahi apalagi dengan adanya pandemik Civid19 ini. Meski begitu, La Bakry yakin dengan optimisme yang tinggi hal ini dapat dikembalikan seperti semula dan bisa melebihinya.

Kemajuan pada sektor kesehatan dan pendidikan tersebut tentunya didukung pula dengan ketersedian infrastruktur daerah. Aksesibilitas pada sarana kesehatan, pendidikan, pasar, sentra produksi semakin meningkat dengan meningkatnya kualitas infrastruktur daerah. Peningkatan infrastruktur daerah akan mengangkat daya saing daerah yang berkelanjutan.

Dengan infrastruktur pula akan mampu mengangkat perekonomian, peningkatan nilai tambah ekonomi produk unggulan daerah.

“Semua upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut, tentunya membutuhkan spirit yang dapat menyatukan semua elemen pembangunan daerah. Pelestarian dan pengembangan nilai dan aset budaya merupakan salah satu solusi untuk menyatukan semua elemen pembangunan tersebut. Telah banyak kita lakukan terhadap pelestarian nilai-nilai budaya dan semua terbungkus dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan,” ujarnya lagi.

“Apa yang telah dilakukan dalam proses pembangunan daerah yang kita cintai ini haruslah didukung dengan pelayanan prima pada masyarakat. Pelayanan prima hanya dapat dicapai manakala sumber daya aparatur harus handal dan sarana pelayanan yang memadai,” sambungnya.

Guna mendukung hal tersebut maka peningkatan kualitas aparat melalui pelatihan formal dan informasi terus digalakan serta pembenahan fasilitas pelayanan diperkantoran juga terus ditingkatkan Semua itu, kata La Bakry telah dilakukan namun membutuhkan dukungan penganggaran yang tidak sedikit.

“Oleh karena itu, saya terus berupaya untuk
meningkatkan anggaran pendapatan dengan menggali berbagai potensi sumber pendapatan daerah, baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan, maupun pinjaman daerah,” bebernya.

Lanjut, pendapatan daerah sangat dipengaruhi oleh dinamika pendapatan di tingkat pusat. Kondisi pandemi Covid saat ini mengharuskan pemerintah pusat mengambil langkah-langkah strategis. Konsekuensi dari langkah-langkah strategis tersebut mengakibatkan pemotongan anggaran transefer ke daerah yang tidak sedikit. Kondisi ini sangat berdampak pada semua aktifitas di daerah.

Untuk itu dibutuhkan kebesaran hati dan dalam mengelolah anggaran yang ada dapat dilaksanakan secara proporsional dan akuntabel. Pada pembangunan yang proporsional dan bertahap masih sangat dibutuhkan dalam pembenahan infrastruktur pada kawasanstrategis,seperti kawasan strategis pertambangan, pariwisata, perindustrian, dan pengolahan hasil perikanan dan pertanian.

“Manakala kita fokus terhadap hal ini, saya yakin dan percaya bahwa akan mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi, jelas Bupati, sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan pendapatan dan pengurangan kesenjangan antar daerah. Berdasarkan perkembangannya itu, harus disyukuri, karena tingkat pertumbuhan selalu mengalami pergerakan setiap tahunnya.

Namun, diketahui bersama, tahun 2020 ini kita dihadapkan dengan Covid-19 yang mampu mempengaruhi angka pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.

Baca Juga :  Hadiri Pesta Adat Bongkana Khopo, Bupati Buton Ingatkan Masyarakat Soal Prokes

Kondisi tersebut merupakan dilema dalam pembangunan dimana perbaikan ekonomi dan kesejahteraan merupakan amanah yang harus dicapai. Disisi lain ancaman Covid-19 merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh, karena bisa berdampak pada masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan. Tentunya dengan tatanan hidup baru (New Normal) diharapkan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan tersebut.

Menurutnya, tatanan hidup baru merupakan suatu tuntutan yang harus dilhadapi, karena Covid-19 belum didapatkan vaksin yang dapat mengobati dan mencagahnya. (***)

Songsong 100 Tahun Indonesia Merdeka, Masyarakat Didorong Tanam Pala dan Kelapa

SATULIS.COM, Buton – PEMKAB Buton di tangan Bupati La Bakry dan Wakil Bupati Iis Elianti terus berupaya agar masyarakatnya untuk sejahterah. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memberikan stimulan berupa bibit kelapa dan pala.

Menurut Bupati Buton, La Bakry dua tanaman jangka panjang itu, merupakan produk unggulan terlebih dalam menyongnsong 100 tahun Indonesia merdeka yang jatuh pada tahun 2045 nanti.

La Bakry mengatakan, di sisa waktu beberapa tahun ini, masyarakat sudah harus diperisapkan sejak dini. “Nah, dimasa tersisa ini, saya ingin menyiapkan mereka sehingga pada saat itu mereka bisa,” ujar La Bakry.

Untuk dua produk unggulan itu, belum lama ini Pemkab memberikan kepada masyarakat 26 ribu bibit pala. “Mulai tahun ini kita sudah siapkan kurang lebih 26 ribu pohon pala, yang lebih serius itu buat kelompok petani, pala dan kelapa,” ungkapnya.

Pemberian bantuan bibit pala dan kelapa kepada para petani itu, untuk menyonsong 100 tahun Indonesia merdeka. “Harapan kita pada tahun 2045 pendapatan perkapita masyarakat meningkat dari kedua hasil pertanian kelapa dan pala, apalagi masyarakat banyak menggeluti sektor pertanian,” harapnya.

Potensi kelapa, kata La Bakry merupakan potensi yang dapat diandalkan ke depan ketika dunia krisis bahan bakar mineral maka Indonesia melalui biodiesel (B-30 dan B-50) mampu menghasilkan bahan bakar bersumber dari kelapa. Di samping manfaat lainnya.

“Hal ini merupakan peluang yang harus ditangkap dan memanfaatkan agar petani kita kedepan lebih maju dengan melihat daya dukung lahan dan kemampuan tanah yang cocok untuk pertanian tersebut,” tuturnya.

La Bakry berkeyakin ketika dua tanaman pertanian tersebut berhasil, dalam suasana resisi dan kesulitan sakalipun masyarkat Buton tidak akan terdampak, masyarakat punya ketahanan pangan. (***)

Benahi 180 Rumah Warga

SATULIS.COM, Buton – DI bidang perumahan, Kabupaten Buton konsisten melakukan perbaikan rumah tidak layak huni menjadi nyaman untuk ditinggali.

Program ini dilaksanakan merata di setiap kecamatan demi memberikan tempat tinggal yang nyaman bagi masyarakat.

“Tahun ini sebanyak 180 rumah dibenahi, tersebar pada empat kecamatan, dengan nilai Rp 17.500.000 per-rumah,” kata Bupati Buton La Bakry. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

IKLAN

Latest Articles