Pandai Besi di Wakatobi Dapat Bantuan Mesin Penunjang Kerajinan

104
Ketgam : foto bersama - sejumlah pandai besi melakukan sesi foto bersama disela-sela Bimtek Wira usahan baru Industri Kecil Menengah (Wub-IKM,) Kementrian perindustrian Republik Indonesia (RI), Senin (28/10/2019).  Foto : Nova/Satulis

SATULIS.COM, WAKATOBI Empat kelompok pandai besi di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) kebagian fasilitas mesin penunjang Kerajinan.

Fasilitas mesin tersebut berupa genset, mesin cut Off, mesin gerinda duduk, mesin gerinda tangan, mesin bor tangan, paron atau casting anvil, mata bor fullset, ragum, blower keong, tang buaya masing-masing delapan unit dan 12 unit palu.

Bantuan diserahkan langsung kepala seksi (kasi) subdirektorat program industri kecil dan logam, mesin elektronik dan alat angkut direktorat jenderal industri kecil menengah, Flori Indrasanti pada bimbingan teknis (Bimtek) Wira usahan baru Industri Kecil Menengah (Wub-IKM,) Kementrian perindustrian Republik Indonesia (RI).

- Advertisement -

Kegiatan akan berlangsung selama lima hari, mulai Senin (28/10/2019) di aula Hotel Wisata, kecamatan wangiwangi Selatan (Wangsel).

Flori Indrasanti mengatakan dalam rangka penumbuhan dan pertubuhan wirausaha, kabupaten Wakatobi memiliki potensi untuk di kembangkan, dari segi industri khususnya untuk menunjang pariwisata.

“Karena itu dalam rangka memaksimalkan efek dari sektor pariwisata di Wakatobi, maka perlu juga di persiapkan pengembangan sektor industri. Terhadap peluang yang akan timbul seperti peningkatan jumlah wisatawan dan akomodasi wisatawan,” katanya.

Kementrian perindustrian melalui direktorat jenderal perindustrian kecil menengah menangkap peluang itu. Sehingga pihaknya melakukan beberapa pembinaan dalam bentuk sentral penyembangan produk serta pertumbuhan wirausaha maju.

Sementara itu, kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Perindag) Kebupaten Wakatobi Safiuddin mengatakan, perserta bimtek IKM melibatkan semua pengrajin di kabupaten Wakatobi terutama di Pulau Binongko dan di Wangsel.

Dengan harapan adanya bimtek IKM tersebut bisa menjadi emberio awal. Supaya bagaimana mengangakat Wakatobi sebagai daerah kepulauan tukang besi.

“Kita disini punya kreasi yang tidak kalah dengan daerah lain. Ini juga sebagai tindaklanjut dari apa yang kita berikan. Ini kita akan pantau dan monitoring bagaimana perkembangannya. Kami akan intervensi ketika ada produk yang cukup baik untuk sistem pengemasan, dan pemasarannya kedepan seperti apa,” paparnya. (Adm)

Baca Juga :  La Djumadin Jabat Sekda Wakatobi

Peliput : Nova

Komentar